KOTA, Jawa Pos Radar Madiun – Hiburan sekaligus ajang adu ketangkasan. Itulah yang terlihat pada turnamen nasional layangan aduan di Jalan Minak Koncar, Kelurahan Winongo, Manguharjo, Minggu sore lalu (31/10). Sebanyak 64 pelayang dari 16 daerah di Jawa bersaing menjadi juara turnamen memeriahkan HUT Ke-1 Gelasan Joksyn itu. ‘’Kami ajak masyarakat melestarikan permainan tradisional ini,’’ kata Udi Siswanto, ketua panitia, Selasa (2/11).
Udi menjelaskan, di Kota Madiun sudah beberapa kali digelar lomba layangan aduan. Namun, kali ini kelasnya nasional lantaran diikuti peserta berbagai daerah di Jawa seperti Kediri, Malang, Pasuruan, Pekalongan, Bandung, hingga Jakarta.
Berbeda dengan layangan hias, pemenang lomba layangan aduan ditentukan dari duel satu lawan satu. Layangan yang mampu bertahanlah pemenangnya. Sedangkan yang benangnya putus dinyatakan kalah.
Moch. Sjah Noer Hidajat, owner Gelasan Joksyn, mengaku bangga turnamen nasional layangan tersebut berlangsung sukses. Pun, meski tidak hadir langsung di lokasi, dia mengapresiasi para peserta yang bertanding dengan menjunjung tinggi sportivitas. ‘’Menang dan kalah dalam pertandingan itu biasa. Yang utama adalah sportivitas serta pertemanan dan silaturahmi,’’ tutur pria yang juga ketua umum Laskar Ngawi itu.
Dia menambahkan, turnamen nasional layangan aduan itu didukung sejumlah pihak. Selain komunitas Laskar Ngawi, tokoh supranatural ternama Mbah Mijan ikut men-support. Pun, Mbah Mijan mewanti-wanti agar para peserta mengutamakan persaudaraan. Selain itu, mengajak semua pihak melestarikan permainan layangan. ‘’Kata Mbah Mijan, layang-layang merupakan warisan asli Indonesia, warisan para leluhur kita. Maka, tidak salah jika diharapkan ke depan bisa masuk salah satu cabang olahraga,’’ pungkasnya. (mg4/c1/isd/her)