29.4 C
Madiun
Monday, March 20, 2023

BI Kediri-TPID Ngawi Luncurkan Sistem Pengelolaan Lumbung Pangan Digital

NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun – Pemerintah dan Bank Indonesia melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Daerah (TPID) dituntut mampu menghasilkan inovasi dan sinergi kebijakan. Guna menghadapi tantangan pengendalian inflasi yang multidimensi. Menyadari pentingnya hal itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri bersama TPID Ngawi menggelar acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Kegiatan bertajuk Sinergi dan Inovasi untuk Ketahanan Pangan Melalui Program Pertanian Ramah Lingkungan dan Pengelolaan Lumbung Pangan Digital ini digelar di Dusun Jati, Desa Jatirejo, Kabupaten Ngawi (15/3).

Acara dihadiri Kepala Perwakilan BI Kediri Moch. Choirur Rofiq, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Kepala DPKP Jawa Timur Dydik Rudy Prasetya, serta jajaran Forkopimda Ngawi. Acara ini juga dihadiri perwakilan Badan Pangan Nasional, Badan Pusat Statistik (BPS) Ngawi, Bulog Madiun, akademisi, serta anggota gapoktan dan koperasi di Ngawi dan sekitarnya.

Acara GNPIP 2023 di Ngawi merupakan wujud keberlanjutan tujuh program unggulan GNPIP yang sebelumnya dicanangkan pada 2022 dan diperkuat tahun ini. Selain pencanangan program unggulan GNPIP, turut dilaksanakan prosesi tradisi methil sebagai wujud syukur dan doa agar hasil bumi semakin melimpah demi kesejahteraan masyarakat.

Melalui strategi 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif), tujuh program unggulan GNPIP dilaksanakan bersama.

Program unggulan tersebut terdiri dari dukungan pelaksanaan kegiatan operasi pasar murah dan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP), penguatan ketahanan pangan strategis, diantaranya mendorong pertanian ramah lingkungan (ecofarming) dan pemanfaatan pupuk organik.

Selain itu, perluasan kerjasama antar daerah (KAD), dukungan subsidi ongkos angkut, juga peningkatan pemanfaatan alat produksi pertanian (alsintan) dan sarana produksi pertanian (Saprotan).

”Program lainnya yaitu penguatan infrastruktur teknologi, informasi, komunikasi (TIK), diantaranya pengelolaan lumbung pangan digital, serta penguatan koordinasi dan komunikasi untuk menjaga ekspektasi inflasi,” jelas Kepala Perwakilan BI Kediri Moch. Choirur Rofiq

Program unggulan ini disusun mengacu peta jalan pengendalian inflasi 2022-2024 dan strategi pengendalian inflasi GNPIP 2023 yang mengedepankan upaya stabilitas harga yang bersifat struktural, forward looking, dan berbasis digital untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Choirur menekankan penguatan sinergi dan inovasi TPID dalam GNPIP telah berhasil mengendalikan tekanan inflasi pangan pada 2022. ”Diharapkan sinergi ini kian optimal di tahun ini,” terangnya.

Diketahui, Ngawi menjadi daerah sentra produksi beras terbesar di Jawa Timur, dengan capaian 818,62 ribu ton gabah kering giling (GKG) per tahun. Produktivitas dan surplus juga terbesar secara nasional. ”Untuk itu, inovasi pengelolaan lumbung pangan melalui digitalisasi sangat penting,” kata Choirur.

Baca Juga :  Tak Terima Diumpat Teman Kerja, Pisau Berbicara
INOVASI: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri me-launching program pertanian ramah lingkungan dan sistem pengelolaan lumbung pangan digital kemarin. (ASEP SYAEFUL BACHRI/JAWA POS RADAR NGAWI)

Sistem Pengelolaan Lumbung Pangan Digital (LumbungPangan.id) merupakan sebuah warehouse management system yang bertujuan untuk menjaga ketahanan dan ketersediaan pangan. Melibatkan peran aktif petani melalui penyediaan cadangan beras pemerintah (CPP) dan sistem tunda jual yang terdokumentasi secara digital, serta keterpantauan data stok secara real-time.

”Selain itu, menjadi tools Pemda untuk melakukan intervensi harga jika diperlukan melalui operasi pasar murah,” jelasnya.

Sistem ini dapat mencantumkan informasi tentang stok gabah yang tersimpan, kapasitas lumbung, data keluar-masuk gabah secara bulanan, simpanan gabah setiap wilayah dan setiap petani. Data anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) juga tersimpan dalam aplikasi. ”Sehingga dapat diketahui jumlah dan profilnya di setiap wilayah,” sebutnya.

Manfaatnya, petani dapat mengakses secara real-time jumlah simpanan mereka di dalam lumbung, serta dapat menambah credit scoring ketika mengajukan pembiayaan atas dasar rekaman data tersebut. Pemkab juga dapat mengakses persediaan gabah di lumbung sebagai dasar pengambilan kebijakan untuk intervensi harga melalui operasi pasar murah.

Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengapresiasi sinergi dan koordinasi yang solid dari TPIP dan TPID Ngawi untuk menjaga ketahanan pangan. Menjelang Ramadan dan Idulfitri 1444 H, TPID Ngawi berkomitmen melanjutkan operasi pasar murah agar harga pangan strategis tetap terjangkau.

Selain itu, TPID Ngawi terus mendorong dan memperluas implementasi pertanian ramah lingkungan melalui pemanfaatan pupuk organik, serta memiliki kepedulian tinggi untuk mencetak generasi baru petani dalam program unggulan Duta Petani Millenial.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Jawa Timur Dydik Rudy Prasetya mengajak seluruh komponen TPID Jawa Timur untuk bekerjasama mengoptimalkan implementasi GNPIP. ”Guna mengendalikan inflasi pangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi menuju Jatim Bangkit,” tuturnya.

Perlu diketahui, beberapa program unggulan GNPIP yang diimplementasikan di wilayah kerja BI Kediri di antaranya perluasan empat KAD, yakni pengiriman padi organik dari Kediri ke Ngawi, pengiriman bibit bawang merah dari Nganjuk ke Kulonporogo, Jogjakarta, serta pemanfaatan kompos kandang untuk mendorong pertanian ramah lingkungan dari Blitar ke Ngawi dan Nganjuk.

Di acara yang sama, BI Kediri juga menyerahkan bantuan sarana dan prasarana pengelolaan Lumbung Pangan Digital dan alsintan kepada Gapoktan Sumber Tani, Desa Jatirejo, Ngawi dan Gapoktan Sri Mulyo Rahayu, Desa Guyung, Ngawi. (sae/cor/adv)

NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun – Pemerintah dan Bank Indonesia melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Daerah (TPID) dituntut mampu menghasilkan inovasi dan sinergi kebijakan. Guna menghadapi tantangan pengendalian inflasi yang multidimensi. Menyadari pentingnya hal itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri bersama TPID Ngawi menggelar acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Kegiatan bertajuk Sinergi dan Inovasi untuk Ketahanan Pangan Melalui Program Pertanian Ramah Lingkungan dan Pengelolaan Lumbung Pangan Digital ini digelar di Dusun Jati, Desa Jatirejo, Kabupaten Ngawi (15/3).

Acara dihadiri Kepala Perwakilan BI Kediri Moch. Choirur Rofiq, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Kepala DPKP Jawa Timur Dydik Rudy Prasetya, serta jajaran Forkopimda Ngawi. Acara ini juga dihadiri perwakilan Badan Pangan Nasional, Badan Pusat Statistik (BPS) Ngawi, Bulog Madiun, akademisi, serta anggota gapoktan dan koperasi di Ngawi dan sekitarnya.

Acara GNPIP 2023 di Ngawi merupakan wujud keberlanjutan tujuh program unggulan GNPIP yang sebelumnya dicanangkan pada 2022 dan diperkuat tahun ini. Selain pencanangan program unggulan GNPIP, turut dilaksanakan prosesi tradisi methil sebagai wujud syukur dan doa agar hasil bumi semakin melimpah demi kesejahteraan masyarakat.

Melalui strategi 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif), tujuh program unggulan GNPIP dilaksanakan bersama.

Program unggulan tersebut terdiri dari dukungan pelaksanaan kegiatan operasi pasar murah dan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP), penguatan ketahanan pangan strategis, diantaranya mendorong pertanian ramah lingkungan (ecofarming) dan pemanfaatan pupuk organik.

Selain itu, perluasan kerjasama antar daerah (KAD), dukungan subsidi ongkos angkut, juga peningkatan pemanfaatan alat produksi pertanian (alsintan) dan sarana produksi pertanian (Saprotan).

”Program lainnya yaitu penguatan infrastruktur teknologi, informasi, komunikasi (TIK), diantaranya pengelolaan lumbung pangan digital, serta penguatan koordinasi dan komunikasi untuk menjaga ekspektasi inflasi,” jelas Kepala Perwakilan BI Kediri Moch. Choirur Rofiq

Program unggulan ini disusun mengacu peta jalan pengendalian inflasi 2022-2024 dan strategi pengendalian inflasi GNPIP 2023 yang mengedepankan upaya stabilitas harga yang bersifat struktural, forward looking, dan berbasis digital untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Choirur menekankan penguatan sinergi dan inovasi TPID dalam GNPIP telah berhasil mengendalikan tekanan inflasi pangan pada 2022. ”Diharapkan sinergi ini kian optimal di tahun ini,” terangnya.

Diketahui, Ngawi menjadi daerah sentra produksi beras terbesar di Jawa Timur, dengan capaian 818,62 ribu ton gabah kering giling (GKG) per tahun. Produktivitas dan surplus juga terbesar secara nasional. ”Untuk itu, inovasi pengelolaan lumbung pangan melalui digitalisasi sangat penting,” kata Choirur.

Baca Juga :  Airlangga Dorong Percepatan Implementasi Industri 4.0
INOVASI: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri me-launching program pertanian ramah lingkungan dan sistem pengelolaan lumbung pangan digital kemarin. (ASEP SYAEFUL BACHRI/JAWA POS RADAR NGAWI)

Sistem Pengelolaan Lumbung Pangan Digital (LumbungPangan.id) merupakan sebuah warehouse management system yang bertujuan untuk menjaga ketahanan dan ketersediaan pangan. Melibatkan peran aktif petani melalui penyediaan cadangan beras pemerintah (CPP) dan sistem tunda jual yang terdokumentasi secara digital, serta keterpantauan data stok secara real-time.

”Selain itu, menjadi tools Pemda untuk melakukan intervensi harga jika diperlukan melalui operasi pasar murah,” jelasnya.

Sistem ini dapat mencantumkan informasi tentang stok gabah yang tersimpan, kapasitas lumbung, data keluar-masuk gabah secara bulanan, simpanan gabah setiap wilayah dan setiap petani. Data anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) juga tersimpan dalam aplikasi. ”Sehingga dapat diketahui jumlah dan profilnya di setiap wilayah,” sebutnya.

Manfaatnya, petani dapat mengakses secara real-time jumlah simpanan mereka di dalam lumbung, serta dapat menambah credit scoring ketika mengajukan pembiayaan atas dasar rekaman data tersebut. Pemkab juga dapat mengakses persediaan gabah di lumbung sebagai dasar pengambilan kebijakan untuk intervensi harga melalui operasi pasar murah.

Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengapresiasi sinergi dan koordinasi yang solid dari TPIP dan TPID Ngawi untuk menjaga ketahanan pangan. Menjelang Ramadan dan Idulfitri 1444 H, TPID Ngawi berkomitmen melanjutkan operasi pasar murah agar harga pangan strategis tetap terjangkau.

Selain itu, TPID Ngawi terus mendorong dan memperluas implementasi pertanian ramah lingkungan melalui pemanfaatan pupuk organik, serta memiliki kepedulian tinggi untuk mencetak generasi baru petani dalam program unggulan Duta Petani Millenial.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Jawa Timur Dydik Rudy Prasetya mengajak seluruh komponen TPID Jawa Timur untuk bekerjasama mengoptimalkan implementasi GNPIP. ”Guna mengendalikan inflasi pangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi menuju Jatim Bangkit,” tuturnya.

Perlu diketahui, beberapa program unggulan GNPIP yang diimplementasikan di wilayah kerja BI Kediri di antaranya perluasan empat KAD, yakni pengiriman padi organik dari Kediri ke Ngawi, pengiriman bibit bawang merah dari Nganjuk ke Kulonporogo, Jogjakarta, serta pemanfaatan kompos kandang untuk mendorong pertanian ramah lingkungan dari Blitar ke Ngawi dan Nganjuk.

Di acara yang sama, BI Kediri juga menyerahkan bantuan sarana dan prasarana pengelolaan Lumbung Pangan Digital dan alsintan kepada Gapoktan Sumber Tani, Desa Jatirejo, Ngawi dan Gapoktan Sri Mulyo Rahayu, Desa Guyung, Ngawi. (sae/cor/adv)

Most Read

Artikel Terbaru