21.8 C
Madiun
Monday, May 29, 2023

Ada Proyek Saluran Air, Mayjen Sungkono Utara Bakal Diubah Satu Arah

KOTA MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun – Naga-naganya arus lalu lintas (lalin) di Jalan Mayjend Sungkono utara bakal diberlakukan satu arah dalam waktu dekat. Namun, rekayasa tersebut hanya bersifat sementara. Sebab, akan ada proyek pekerjaan fisik di kawasan tersebut.

Menurut Kabid Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun Suyanto, pihaknya berencana mengajukan permohonan rekayasa lalin ke dinas perhubungan (dishub) dan satlantas polres setempat.

Tujuannya, memuluskan proyek revitalisasi saluran air. Sebab, mobilitas pekerja dan alat berat berpotensi mengganggu arus lalin. ‘’Sama seperti revitalisasi tahun lalu, untuk sementara ada rekayasa lalin di Jalan Mayjend Sungkono utara,’’ katanya (1/4).

Suyanto menyebutkan, badan jalan yang relatif sempit tidak memungkinkan jika arus lalin diberlakukan dua arah. Apalagi mobilitas kendaraan di ruas jalan tersebut cukup tinggi. Jika dipaksakan, berpotensi terjadi penumpukan kendaraan alias crowded.

‘’Tidak ada pekerjaan saja cukup padat kendaraan. Segi keamanan pekerja dan pengguna jalan juga menjadi pertimbangan rekayasa lalin ini,’’ ujarnya.

Baca Juga :  Pilkada 2024, KPU Kota Madiun Butuh Duit Rp 30,6 Miliar

Suyanto menambahkan, titik normalisasi saluran dimulai dari selatan hingga utara. Start di depan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Budug hingga perempatan jembatan Manguharjo. Trotoar sisi barat jalan bakal dibongkar dan dipasang reinforced concrete box (RCB) atau gorong-gorong. Lalu, di atasnya dibangun trotoar pedestrian.

‘’Saat ini masih lelang. Jika sudah kontrak dengan rekanan, rekayasa lalin akan segera kami ajukan ke pihak terkait,’’ sambungnya.

Rencananya, lanjut Suyanto, trotoar sisi barat bakal dikonsep semiparkir. Atau sama seperti trotoar sisi utara Jalan Perintis Kemerdekaan. Panjang trotoar sekitar 650 meter dengan ketinggian 15 sentimeter. Untuk lebarnya sesuai existing. Sedangkan lantai trotoar bermaterial rigid beton.  Pemkot butuh anggaran Rp 2,3 miliar untuk merealisasikannya. ‘’Semua dikonsep semiparkir mulai dari selatan hingga ke utara,’’ jelasnya. (ggi/sat)

KOTA MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun – Naga-naganya arus lalu lintas (lalin) di Jalan Mayjend Sungkono utara bakal diberlakukan satu arah dalam waktu dekat. Namun, rekayasa tersebut hanya bersifat sementara. Sebab, akan ada proyek pekerjaan fisik di kawasan tersebut.

Menurut Kabid Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun Suyanto, pihaknya berencana mengajukan permohonan rekayasa lalin ke dinas perhubungan (dishub) dan satlantas polres setempat.

Tujuannya, memuluskan proyek revitalisasi saluran air. Sebab, mobilitas pekerja dan alat berat berpotensi mengganggu arus lalin. ‘’Sama seperti revitalisasi tahun lalu, untuk sementara ada rekayasa lalin di Jalan Mayjend Sungkono utara,’’ katanya (1/4).

Suyanto menyebutkan, badan jalan yang relatif sempit tidak memungkinkan jika arus lalin diberlakukan dua arah. Apalagi mobilitas kendaraan di ruas jalan tersebut cukup tinggi. Jika dipaksakan, berpotensi terjadi penumpukan kendaraan alias crowded.

‘’Tidak ada pekerjaan saja cukup padat kendaraan. Segi keamanan pekerja dan pengguna jalan juga menjadi pertimbangan rekayasa lalin ini,’’ ujarnya.

Baca Juga :  Aturan PPDB SD-SMP Kota Madiun Dikaji Bagian Hukum

Suyanto menambahkan, titik normalisasi saluran dimulai dari selatan hingga utara. Start di depan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Budug hingga perempatan jembatan Manguharjo. Trotoar sisi barat jalan bakal dibongkar dan dipasang reinforced concrete box (RCB) atau gorong-gorong. Lalu, di atasnya dibangun trotoar pedestrian.

‘’Saat ini masih lelang. Jika sudah kontrak dengan rekanan, rekayasa lalin akan segera kami ajukan ke pihak terkait,’’ sambungnya.

Rencananya, lanjut Suyanto, trotoar sisi barat bakal dikonsep semiparkir. Atau sama seperti trotoar sisi utara Jalan Perintis Kemerdekaan. Panjang trotoar sekitar 650 meter dengan ketinggian 15 sentimeter. Untuk lebarnya sesuai existing. Sedangkan lantai trotoar bermaterial rigid beton.  Pemkot butuh anggaran Rp 2,3 miliar untuk merealisasikannya. ‘’Semua dikonsep semiparkir mulai dari selatan hingga ke utara,’’ jelasnya. (ggi/sat)

Most Read

Artikel Terbaru