KOTA, Jawa Pos Radar Madiun – Raut wajah Ester Kristanti Setyaningsih tampak begitu tegang saat menunggu pengumuman juara lomba Kampung Solid Lawan Covid-19 ajang Madiun iFest 2021 siang itu. Mulut pegawai Kelurahan Kanigoro, Kartoharjo, itu terlihat komat-kamit memanjatkan doa. Berharap kelurahannya meraih juara.
Perasaannya semakin tak menentu saat terdengar musik bernada ritmis ditambah lampu berkelap-kelip sesaat sebelum pembawa acara membacakan nama-nama pemenang Lomba Kampung Solid Lawan Covid-19. Wajah perempuan itu seketika berubah ceria saat kelurahannya disebut sebagai juara I. ‘’Ini berkat kerja keras dari seluruh warga Kanigoro,’’ kata Ester.
Sekitar seminggu Ester bersama timnya menggarap dan mengumpulkan berbagai komponen dalam lomba tersebut. Mulai portofolio terkait aksi warga seputar pencegahan dan penanganan Covid-19 hingga pembuatan video gempur rokok ilegal. ‘’Setelah portofolio dan video jadi, langsung kami upload,’’ ujarnya.
Ester dkk tidak menemui kesulitan berarti saat menyiapkan lomba tersebut. Sebab, sejak sebelum lomba digelar, warga Kanigoro telah terbiasa melakukan kegiatan pencegahan, penanganan, dan pemulihan ekonomi di tengah pandemi. ‘’Dokumentasinya lengkap, tinggal mencari dan mengolahnya,’’ tutur Ester.
Kematian akibat Covid-19 di Kanigoro sempat mencatat angka tertinggi se-Kota Madiun. Dari situlah berbagai upaya dilakukan untuk menekan persebaran korona di kelurahan setempat. ‘’Kami 24 jam siap menerima laporan dari warga, baik informasi yang terpapar maupun kematian akibat virus tersebut,’’ ungkap Ester.
Berbagai upaya pencegahan pun dilakukan. Mulai pembagian masker, penyemprotan disinfektan di rumah-rumah warga dan fasilitas umum, hingga razia kafe dan beberapa pusat keramaian pada malam hari. Sedangkan terkait aspek penanganan, rumah warga yang terpapar langsung disemprot disinfektan.
Tak hanya itu, keluarga warga yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) diberi bantuan sembako dan makanan siap santap. ‘’Kami ada program satu RT satu dapur untuk menyediakan makanan bagi warga isoman. Juga program centelan berisi bahan makanan, buah-buahan, dan vitamin,’’ paparnya.
Sedangkan terkait pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19, Kanigoro memiliki lapak UMKM yang menawarkan produk hasil olahan warga sekitar. Selain itu, ada omah jujugan di RT 12. Di sana 75 persen warganya berjualan produk secara online.
‘’Ada juga program gowes wisata 20 kilometer yang sepanjang jalan menyuguhkan berbagai olahan UMKM,’’ ujarnya. ‘’Selain itu, kami memaksimalkan bidang peternakan dan perikanan seperti ternak burung kenari dan ikan koi,’’ imbuhnya.
Poin plus lainnya, video bertema gempur rokok ilegal berhasil mengundang ribuan viewers. Meski pembuatannya hanya makan waktu enam jam, dalam dua hari setelah di-upload sudah ditonton 2 ribu kali. ‘’Kami rajin menyosialisasikan video tersebut,’’ ungkapnya.
Sementara, Lurah Winongo Wiwik Nur Hidayati tidak kalah semringah meski kelurahannya hanya mampu meraih juara II. Maklum saja, dirinya belum genap tiga bulan menjabat lurah. ‘’Kaget, padahal saya terbilang lurah anyaran,’’ kata Wiwik.
Sementara itu, Kelurahan Kejuron yang meraih juara III memiliki nilai plus pada program pencegahan. Di antaranya, sidak ke beberapa tempat umum, menggelar rapid test antigen, hingga vaksinasi. ‘’Kami lebih mengedepankan pencegahan,’’ kata Lurah Kejuron Agus Jatmika. (tr1/isd/c1/her)