KOTA, Jawa Pos Radar Madiun – Kasus penularan Covid-19 di SMAN 1 Madiun mendapat respon dari pihak cabdindik. Kepala Cabdindik Jatim Wilayah Madiun Supardi menginstruksikan kepala sekolah untuk menghentikan sementara PTM. Untuk sementara PJJ bakal berlangsung dua pekan terhitung sejak Selasa (1/2) lalu. ‘’Insya Allah hanya enam itu yang terkonfirmasi positif,’’ tuturnya, Sabtu (5/2).
Atas temuan kasus ini, pihaknya mengerahkan tim pengawas ke seluruh sekolah di bawah naungannya. Dia meminta sekolah lain memperketat protokol kesehatan selama PTM. Pun bakal memberi teguran keras bagi sekolah yang melanggar. ‘’Tentu kami lakukan pengawasan,’’ klaimnya.
Berdasarkan laporan yang diterima, Supardi memastikan tidak ada temuan kasus serupa di sekolah lain. Kendati begitu, dia bakal mengevaluasi pelaksanaan PTM 100 persen yang tengah berjalan saat ini. ‘’Semoga tidak ada lagi,’’ harapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinkes-PPKB Kota Madiun Denik Wuryani mengatakan bahwa testing dan tracing di SMAN 1 menyasar 59 siswa dan guru. Siswa yang positif langsung diisolasi. ‘’Insya Allah gurunya tidak ada,’’ katanya.
Tracing dan testing bakal diperluas pada kontak erat enam siswa terkonfirmasi tersebut. Menyasar keluarga dan lainnya. Itu sebagai upaya pengendalian persebaran Covid-19. Kendati belum dapat menyebutkan varian yang menginfeksi para siswa. ‘’Butuh waktu untuk memastikannya,’’ ujar Denik.
Dia menambahkan, tidak semua siswa positif berdomisili di Kota Madiun. Pihaknya juga sudah melakukan sterilisasi SMAN 1. Butuh dua pekan untuk memastikan kondisi sekolah membaik bersamaan masa isolasi siswa. ‘’Untuk sementara SMAN 1 ditutup,’’ sebutnya. (ggi/c1/sat/her)