KOTA MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun – Sejumlah kebijakan digagas oleh Wali Kota Maidi agar Pasar Besar Madiun (PBM) ramai dikunjungi pembeli. Selain menyarankan dinas perdagangan menggelar sejumlah event di PBM, pihaknya juga menyiapkan insentif bagi pedagang yang sudah beroperasi. Di antaranya, pembebasan service charge atau retribusi untuk beberapa bulan.
Hal itu diungkapkan oleh Maidi saat berdialog dengan para pedagang PBM dalam acara Madiun Market Fashion Shopping Festival kemarin (4/12). Menurut dia, selain dua kebijakan tersebut sebenarnya pemkot juga sudah memberikan kemudahan bagi pedagang konveksi di lantai 2 PBM. Seperti menanggung ongkos kirim (ongkir) untuk pemesanan pakaian dari Pasar Tanah Abang, Pasar Grosir Solo (PGS) dan Pasar Turi Surabaya.
‘’Harus sering ada event biar ramai. Selain itu, beban ongkos kirim untuk pemesanan pakaian dari Pasar Tanah Abang ditanggung oleh pemkot,’’ katanya.
Di samping itu, penerapan retribusi parkir di PBM juga bakal dievaluasi. Dengan harapan, warga nyaman ketika berbelanja di pasar tanpa harus memikirkan biaya parkir seandainya tidak ada barang yang cocok dibeli. Tidak hanya itu, Maidi juga berencana mengaktifkan bangunan kosong yang ada di lantai 3 PBM untuk produksi konveksi.

‘’Tahun depan pemkot akan menyekolahkan 100 orang untuk belajar menjahit ke Probolinggo. Lalu, setelah satu bulan di sana mereka bisa menjahit di lantai 3. Jadi, dari produk langsung pasar atau grosir. Yang jahit dan pemakai orang Madiun sendiri dan pemasarannya ada di PBM,’’ bebernya.
Yang paling penting, dia mengingatkan kepada pedagang untuk tak menjual produknya terlalu mahal. Menurutnya, jika harga barang di PBM lebih murah dibandingkan di luar tentu pembeli akan banyak yang datang. ‘’Terlalu banyak beban baik untuk pedagang maupun pembeli. Tolong pasar dijaga bersama untuk kesejahteraan masyarakat. Juga tekan inflasi jangan sampai sembako mahal,’’ tutur Maidi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun Ansar Rosidi mengatakan festival ini sengaja digelar untuk meningkatkan minat belanja masyarakat di PBM. Menurutnya, saat ini kondisi perekonomian pedagang belum pulih 100 persen karena dampak pandemi Covid-19. ‘’Kondisi pedagang sempat terpukul. Tapi, Insya Allah bisa merangkak naik. Misalnya, pemkot hadir memberikan subsidi sembako. Upaya ini telah dilakukan di PBM dan manfaatnya dirasakan oleh pedagang,’’ terangnya. (eln/her/adv)