23.3 C
Madiun
Thursday, June 8, 2023

KPAD, untuk Deteksi Dini HIV/Aids

MADIUN – Penderita HIV/Aids di kabupaten Madiun bak fenomena gunung es. Pasalnya tiga bulan terakhir ditemukan 36 penderita baru. Padahal selama 17 tahun terakhir sudah ditemukan 717 penderita. ”Ada 438 penderita HIV sementara ada 279 penderita AIDS,” ungkap Sekretaris Umum Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Madiun, Agrim Churnia.

Agrim mengatakan pengawasan terhadap orang dengan HIV/Aids (ODHA) dan deteksi dini penting dilakukan. Agar penderita stadium awal dapat terdeteksi lebih cepat dan mendapat penanganan. Mengingat penderita harus mengkonsumsi ARV sepanjang hidupnya. Kendati diakuinya penderita rata-rata ditemukan dalam kondisi sudah stadium akhir. ‘’Kalau terdeteksi sejak awal, dan mengkonsumsi ARV maka penyakit tidak akan menjalar hingga stadium akhir,’’ katanya.

Kata dia, pihaknya getol mengkampanyekan kesadaran diri untuk memeriksakan ada tidaknya paparan virus HIV ditubuhnya, melalui klinik VCT. Khususnya dilokasi yang masuk kategori risiko tinggi. ‘’Karena penyakit ini seperti fenomena gunung es,’’ katanya.

Baca Juga :  Longsor, Akses Pacitan-Wonogiri Lumpuh Total

Agrim tak hanya fokus mengkampanyekan pentingnya kesadaran untuk memeriksakan dirinya, namun fokus ke keluarga ODHA agar dapat menerima keluarganya. Sebab jika keluarga tidak menerima akan menimbulkan guncangan psikis, yang mengakibatkan ODHA depresi hingga berbuat nekat. Sementara pihak keluarga masih awam akan penularan virus HIV.  ‘’Penularan HIV itu jelas ya, kalau bersalaman, berpelukan tak akan menularkan virusnya,’’ katanya.

Agrim mengatakan, pihaknya lebih tertolong dengan adnaya kewajiban untuk tes VCT pada ibu hamil. Dia menyebut kalau langkah itu dapat membendung penularan dengan cukup signifikan. Meski begitu dia menginginkan agar kewajiban VCT bagi seluruh pasien yang menjalani rawat inap di rumah sakit. Pertimbangannya penyakit Hiv akan berubah Aids jika disertai penyakit penyerta. ‘’Contohnya TB nya yang terlihat mencolok, setelah di VCT ternyata sudah Aids jadi penderitanya juga wajib di VCT’’ tegasnya. (fat/pra)

MADIUN – Penderita HIV/Aids di kabupaten Madiun bak fenomena gunung es. Pasalnya tiga bulan terakhir ditemukan 36 penderita baru. Padahal selama 17 tahun terakhir sudah ditemukan 717 penderita. ”Ada 438 penderita HIV sementara ada 279 penderita AIDS,” ungkap Sekretaris Umum Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Madiun, Agrim Churnia.

Agrim mengatakan pengawasan terhadap orang dengan HIV/Aids (ODHA) dan deteksi dini penting dilakukan. Agar penderita stadium awal dapat terdeteksi lebih cepat dan mendapat penanganan. Mengingat penderita harus mengkonsumsi ARV sepanjang hidupnya. Kendati diakuinya penderita rata-rata ditemukan dalam kondisi sudah stadium akhir. ‘’Kalau terdeteksi sejak awal, dan mengkonsumsi ARV maka penyakit tidak akan menjalar hingga stadium akhir,’’ katanya.

Kata dia, pihaknya getol mengkampanyekan kesadaran diri untuk memeriksakan ada tidaknya paparan virus HIV ditubuhnya, melalui klinik VCT. Khususnya dilokasi yang masuk kategori risiko tinggi. ‘’Karena penyakit ini seperti fenomena gunung es,’’ katanya.

Baca Juga :  Permudah Akses Menuju Stasiun Magetan, KAI Relakan Aset Jadi Jalan

Agrim tak hanya fokus mengkampanyekan pentingnya kesadaran untuk memeriksakan dirinya, namun fokus ke keluarga ODHA agar dapat menerima keluarganya. Sebab jika keluarga tidak menerima akan menimbulkan guncangan psikis, yang mengakibatkan ODHA depresi hingga berbuat nekat. Sementara pihak keluarga masih awam akan penularan virus HIV.  ‘’Penularan HIV itu jelas ya, kalau bersalaman, berpelukan tak akan menularkan virusnya,’’ katanya.

Agrim mengatakan, pihaknya lebih tertolong dengan adnaya kewajiban untuk tes VCT pada ibu hamil. Dia menyebut kalau langkah itu dapat membendung penularan dengan cukup signifikan. Meski begitu dia menginginkan agar kewajiban VCT bagi seluruh pasien yang menjalani rawat inap di rumah sakit. Pertimbangannya penyakit Hiv akan berubah Aids jika disertai penyakit penyerta. ‘’Contohnya TB nya yang terlihat mencolok, setelah di VCT ternyata sudah Aids jadi penderitanya juga wajib di VCT’’ tegasnya. (fat/pra)

Terpopuler

Artikel Terbaru