KOTA, Jawa Pos Radar Madiun – Kondisi perusahaan yang sebelumnya terpuruk akibat terdampak pandemi Covid-19 tampaknya mulai berangsur pulih. Itu tecermin dari tren kenaikan jumlah pencari kartu kuning atau biasa disebut AK-1 sebagai salah satu dokumen kelengkapan melamar pekerjaan.
‘’Total permintaan AK-1 tahun ini sebanyak 279,’’ kata Kasi Perencanaan dan Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Disnaker-KUKM) Kota Madiun Hengky Wahyu Setyo Wibowo, Sabtu (7/5).
Dia menyebutkan, pengajuan AK-1 tertinggi pada Januari lalu sebanyak 144. Sementara, sebulan berselang turun menjadi 43, Maret 57, dan April hanya 35. ‘’Banyak juga yang cari AK-1 untuk syarat mengikuti pelatihan,’’ ujarnya.
Kenaikan pemohon kartu kuning juga dipengaruhi adanya beberapa rekrutmen perusahaan yang bekerja sama dengan disnaker-KUKM. Di antaranya, PT Indomarco Prismatama, PT Universal Karya Mandiri, dan Permodalan Nasional Madani.
Hengky mengatakan, pengajuan AK-1 kini bisa dilakukan secara online melalui website khusus. Dokumen yang perlu disiapkan berupa KK, KTP, ijazah terakhir, dan pasfoto 3×4. ‘’Setelah dokumen ter-upload, tinggal menunggu verifikasi dan bisa dicetak secara mandiri,’’ urainya.
Ditanya soal serapan tenaga kerja, Hengky menyebutkan bahwa tahun lalu total terdapat 546 pencari kerja. Namun, dari jumlah itu, hanya 47 orang yang diterima bekerja. ‘’Kami yakin tahun ini lebih banyak kesempatan kerja seiring pandemi yang menunjukkan tanda-tanda berakhir,’’ tuturnya. (mg7/c1/isd/her)