KOTA, Jawa Pos Radar Madiun – Musim mudik Lebaran berdampak langsung pada kenaikan okupansi hotel di Kota Madiun. Pun, tamu yang menginap jumlahnya jauh melampaui angka tahun-tahun sebelumnya mengingat pembatasan aktivitas mudik kini tidak seketat dulu.
Peningkatan okupansi hotel mulai terlihat pada H+1 Lebaran. ‘’Biasanya pada hari pertama dan kedua Lebaran masih merayakan Idul Fitri bersama kerabat,’’ kata Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Madiun Aris Suharno, Sabtu (7/5).
Dia menyebutkan, okupansi hotel di Kota Madiun sebelum Lebaran hanya di kisaran 10-15 persen. Berbeda dengan resto yang justru meningkat signifikan lantaran banyak agenda buka bersama. ‘’Peningkatannya bisa lebih dari 70 persen,’’ ungkapnya.
Menurut Aris, lonjakan okupansi hotel yang signifikan juga dipengaruhi masa cuti bersama pegawai yang cukup panjang. ‘’Keramaian hotel diperkirakan sampai tanggal 8 Mei,’’ ujarnya. ‘’Kenaikan tingkat hunian rata-rata bisa sampai 80 persen,’’ imbuhnya.
Aris mengimbau semua hotel maupun tamu yang hendak menginap tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). Termasuk menyediakan aplikasi PeduliLindungi untuk mengontrol pengunjung. ‘’Pelayanan juga harus ditingkatkan. Jangan lupa itu,’’ pungkasnya. (mg7/c1/isd/her)