MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun – Semburat siswa yang tengah santap siang di kantin SMPN 8 Kota Madiun. Lima penjaga kantin pun cepat-cepat membereskan dagangannya. Gara-gara kobaran api mulai merayapi dinding kantin saat jam istirahat sekitar pukul 12.30 Senin (11/11).
Sigit Tri Satmiko yang pertama kali mengetahui api merayapi dinding belakang lapaknya spontan meneriaki siswa untuk menyelamatkan diri. Sumber api berasal dari bakaran rumpun bambun di sudut belakang sekolah. Beberapa rumpun bambu menjulur ke dalam tepat di atas atap kantin. ‘’Barang-barang cepat-cepat diberesi,’’ kata penjual kantin itu.
Namun, Tri tak sempat membereskan puluhan piring berisi makanan yang telanjur siap saji. Dia bersama penjaga kantin lain harus mencari air untuk memadamkan api. Agar kobarannya tak semakin menjalar ke atap kantin dan kelas di depannya. ‘’Masakan penuh arang bekas bambu yang terbakar. Nggak bisa dimakan lagi,’’ ungkapnya.
Tiga puluh menit berselang, petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi. Tiga unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan. ‘’Ikut bantu narik slang, siswa sudah tidak ada, langsung ditarik ke kelas semuanya,’’ beber penjaga kantin yang baru buka Agustus lalu itu.
Proses belajar-mengajar tetap dilanjutkan. Siswa yang seharusnya masih istirahat langsung ditarik masuk kelas kembali. Di sisi lain, petugas berjibaku memadamkan api. Saat itu, kobaran api semakin membesar disapu angin yang bertiup kencang. ‘’Tetap belajar kembali di kelas,’’ ujarnya.
Proses pemadaman sempat terkendala sumber lokasi kebakaran di luar pagar sekolah. Berasal dari lahan kosong 800 meter persegi milik warga di belakang sekolah. Kencangnya angin menyebabkan api cepat merambat hingga rumpun bambu di balik pagar sekolah. Api baru berhasil dipadamkan sejam kemudian. ‘’Sekolah juga dekat permukiman,’’ kata Kasatpol PP Kota Madiun Sunardi Nurcahyono.
Sunardi menduga, sumber api berasal dari warga yang membakar sampah. Kemudian merembet ke lahan kosong yang penuh ilalang kering. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden di tengah keramaian tersebut. ‘’Membuang sampah sudah ada tempatnya. Jangan dibakar,’’ imbaunya. (kid/c1/fin)