KOTA, Jawa Pos Radar Madiun – Pemkot mulai pasang kuda-kuda mengantisipasi ledakan populasi penduduk. Salah satunya memasukkan materi siaga kependudukan di kurikulum pendidikan. Tujuannya agar para pelajar memahami pentingnya pengendalian penduduk sejak dini.
‘’Kami latih mereka untuk memahami dan mengedukasi masyarakat tentang kependudukan. Termasuk mendukung program dua anak cukup,’’ kata Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Madiun Lismawati, Minggu (15/5).
Meski begitu, Lismawati memastikan para peserta didik tidak langsung dicekoki materi kependudukan seluruhnya. Pun, tenaga pendidik diminta segera beradaptasi serta mengimplementasikan program sekolah siaga kependudukan (SSK) itu. ‘’Harapannya, anak-anak bisa memberikan pengertian kepada keluarga, lingkungan rumah, dan lainnya,’’ ujarnya.
Menurut dia, pertumbuhan penduduk mesti diiringi dengan SDM yang mumpuni. Jika tidak, akan menimbulkan berbagai dampak negatif seperti ledakan populasi penduduk, kemacetan, produksi sampah berlebih, hingga kriminalitas. ‘’Kurikulum terus kami kaji. Ini program Pak Wali,’’ sebutnya.
Pun, implementasi SSK itu juga linier dengan indeks pembangunan manusia (IPM). Ketika pertumbuhan penduduk ditekan, bersamaan kualitas pendidikan dimaksimalkan. ‘’Program ini berkelanjutan,’’ pungkasnya. (ggi/c1/isd)