SARADAN, Jawa Pos Radar Madiun – Teka-teki siapa pihak yang bertanggung jawab terhadap perawatan sejumlah monumen alat utama sistem senjata (alutsista) hibah TNI Angkatan Laut (AL) akhirnya terjawab. Yakni, dinas lingkungan hidup (DLH). ‘’Karena masuk di kawasan RTH (ruang terbuka hijau, Red),’’ kata Kepala DLH Kabupaten Madiun Edy Bintardjo, Selasa (18/1/2022).
Monumen pesawat Nomad N-24 P-843 berdiri gagah di Taman Kota Caruban Asti. Kondisi monumen jelas masih kinyis-kinyis lantaran baru Minggu lalu (16/1) diresmikan. ‘’Perawatan rutin bisa kami handle langsung. Kalau yang bersangkutan langsung dengan pesawat perlu koordinasi dengan pihak TNI-AL. Misal ganti warna cat atau yang lain,’’ ungkap Edy.
Selain pesawat Nomad N-24 P-843, Kabupaten Madiun juga menerima dua alutsista hibah lainnya. Yakni, tank amfibi PT-76 dan meriam M-30 Howitzer. Kedua peranti latihan maupun operasi TNI-AL itu kini bertengger di kawasan gerbang tol Madiun. Tepatnya, di simpang Dumpil, masuk Desa Bagi, Madiun. ‘’Penempatan dua monumen di Dumpil itu masuk lahan milik tol,’’ beber Edy.
Dia mengatakan, perawatan dua monumen alutsista di simpang Dumpil itu juga menjadi tanggung jawab DLH. Pun, pihaknya bakal segera berkoordinasi dengan pengelola tol yaitu PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK). ‘’Selain untuk perawatan, direncanakan nanti akan ada tambahan seperti taman di kawasan monumen agar semakin indah dan rapi,’’ pungkasnya. (den/c1/isd/her)