KOTA, Jawa Pos Radar Madiun – Prakiraan cuaca ekstrem hingga intensitas hujan tinggi tak bisa dianggap remeh. Pemkot Madiun bersiap mengantisipasi banjir yang menjadi persoalan klasik wilayah perkotaan. Selain menerapkan pembangunan berbasis ekologi, langkah konkret yang diambil memastikan pompa air penyedot banjir siap dioperasikan menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi.
Sedikitnya 13 pompa air telah terpasang di beberapa lokasi rawan banjir. Terutama tiga titik langganan luapan saluran air. Yakni, Jalan Kaswari, Gang Pancasila, dan Jalan Pandan. ‘’Pompa besar yang sudah begitu bagus dipindah ke tepi. Yang volume airnya tinggi, diganti baru,’’ kata Wali Kota Maidi, Kamis (18/11).
Maidi mengungkapkan, di Jalan Kaswari berpotensi mengalami peningkatan volume air. Sebab, titik itu merupakan muara kiriman air dari kawasan Jalan Soekarno-Hatta dan Jalan Trunojoyo. Saat ini di titik tersebut terpasang satu pompa berkapasitas 850 meter kubik per detik. ‘’Titik ini yang kita antisipasi,’’ ujarnya.
Seharusnya di Jalan Kaswari sudah terpasang dua unit pompa berkapasitas 1.000 meter kubik per detik. Namun, urung direalisasikan lantaran anggaran direalokasi untuk penanganan Covid-19. Tahun depan pemkot kembali menggelontor Rp 5,5 miliar untuk pengadaan pompa air di APBD. ‘’Yang volume air tinggi diganti baru. Seperti di Jalan Kaswari karena menerima air dari beberapa kawasan,’’ tuturnya. (kid/her)