KOTA, Jawa Pos Radar Madiun – Pandemi Covid-19 yang terus melandai turut menggeliatkan sektor ekonomi. Seiring kebijakan pemerintah melonggarkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan, misalnya, mulai merangkak naik kendati belum signifikan.
Salah satunya di Plaza Lawu Madiun. Ada kenaikan sekitar 10 sampai 15 persen dibanding momen yang sama dua tahun terakhir. ‘’Biasanya mulai meningkat pada akhir pekan,’’ kata Suhardiono, manager store Ramayana Prime, Plaza Lawu, kemarin (19/4).
Pada akhir pekan, jumlah pengunjung bisa mencapai 900 sampai 1.000 orang. Sedangkan pada hari biasa rata-rata sekitar 300 orang. Namun, meski sudah memasuki pertengahan Ramadan, belum banyak pengunjung yang berburu baju Lebaran. Dia mafhum karena banyak harga kebutuhan bahan pokok (bapok) yang naik. ‘’Mereka harus berpikir untuk membeli baju Lebaran karena mendahukukan kebutuhan primer,’’ terang Didit, sapaan Suhardiono.
Kendati begitu, menurut Didit, efek pandemi Covid-19 masih cukup terasa. Sehingga, pihaknya belum bisa memprediksi apakah mendekati Idul Fitri nanti akan lebih ramai pengunjung atau tidak. ‘’Masih terasa seperti pandemi karena jumlah pengunjung belum signifikan,’’ ujarnya.
Didit tetap optimistis lantaran pembayaran tunjangan hari raya (THR) belum merata. Biasanya, pengunjung naik menjelang Ramadan. Kemudian pada Ramadan kembali turun lantaran banyak yang menunggu THR. ‘’Tujuh hari sebelum Lebaran biasanya ramai lagi,’’ ungkapnya.
Dengan meningkatnya pengunjung, pihaknya mulai menambah karyawan untuk meningkatkan pelayanan pada konsumen. Selama pandemi dua tahun terakhir, ada pengurangan karyawan untuk menekan biaya operasional. ‘’Kami perbantukan untuk momen jelang Lebaran ini,’’ tuturnya. (mg7/c1/sat)