MADIUN, Jawa Pos Radar Caruban – Kurva positif Covid-19 di Kabupaten Madiun kembali mengalami perubahan. Tiga pasien dinyatakan sembuh bersamaan dengan terkonfirmasinya tiga kasus baru Jumat (22/5). Dengan demikian, ada 24 kasus yang enam pasien di antaranya sembuh. ‘’Tiga pasien positif baru ini semuanya pejuang kemerdekaan penanganan Covid-19 (tenaga medis, Red),’’ kata Bupati Madiun Ahmad Dawami dalam pers rilisnya.
Informasi yang dihimpun, ketiga tenaga medis itu dari RSUD Dolopo. Yakni, satu dokter dan dua perawat. Dokter tersebut berusia 25 tahun asal Sidoarjo yang tinggal di sekitaran RSUD Dolopo. Sedangkan untuk perawat, masing-masing warga Desa Darmorejo, Mejayan, berusia 39 tahun; dan Desa Dimong, Madiun, berusia 51 tahun. Sebetulnya, ada satu dokter lain di RSUD Dolopo yang terinfeksi korona. Namun, dia tercatat sebagai warga Magetan. Tim gugus tugas percepatan penanganan (GTPP) memutuskan menjadi penambahan kasus di Magetan.
Kaji Mbing, sapaan akrab bupati, menyebut, ketiga pasien baru itu termasuk klaster pondok pesantren (ponpes) di Temboro, Magetan, dan Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. Dia tidak menyampaikan detail penularannya. Murni atau akibat kontak fisik dengan pasien dari dua klaster tersebut.
Terinfeksinya petugas medis, kata dia, perlu disikapi dengan bijak oleh masyarakat. Di luar tanggung jawab terhadap anggota keluarganya, petugas medis bertanggung jawab terhadap keselamatan pasien. ‘’Mari bersama-sama lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan,’’ pintanya.
Sementara itu, tiga pasien sembuh setelah hasil swab kemarin dinyatakan negatif. Ketiganya adalah pasien asal Desa Jetis, Dagangan; Desa Sangen, Geger; dan Desa Sukorejo, Saradan. ‘’Di pengujung Ramadan dan sebentar lagi Lebaran ini, mari berdoa bersama agar Covid-19 segera dicabut dari Kabupaten Madiun,’’ ucap Kaji Mbing. (den/c1/cor)