MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun – Sepuluh hari menjelang Lebaran, jasa penukaran uang bermunculan di Kabupaten Madiun. Itu seperti terlihat di depan Taman Kota Caruban Asti (TKCA). Para penyedia jasa musiman itu hampir semuanya berasal dari luar daerah seperti Solo dan Medan. ‘’Pekerjaan sehari-hari ibu rumah tangga,’’  kata Hotmauli Boru Saragi, salah seorang penjual jasa penukaran uang baru, Senin (25/4).
Hotma –sapaan akrab Hotmauli Boru Saragi- menyediakan uang baru dengan pecahan bervariasi. Mulai Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10 ribu, hingga Rp 20 ribu. Setiap transaksi senilai Rp 100 ribu dia mengambil untung 10 persen alias Rp 10 ribu. ‘’Buka lapak mulai jam 08.00,’’ ujarnya.
Putra Sinaga, penyedia jasa penukaran uang lainnya, mengaku bahwa keuntungan dari jasa yang ditawarkan itu terbilang lumayan. Setidaknya bisa untuk menambah uang belanja keluarga di kampung. ‘’Semoga tahun ini lebih ramai,’’ harapnya.
Penyedia jasa penukaran uang baru juga terlihat di sepanjang Jalan Raya Ponorogo-Madiun. Setidaknya ada dua lapak penukaran uang di ruas jalan itu. ‘’Saya dari Solo,’’ kata seorang penyedia jasa penukaran uang. ‘’Sudah satu minggu buka di sini,’’ imbuhnya. (tr2/c1/isd)