JIWAN, Jawa Pos Radar Madiun – Ting…! Bunyi notifikasi pesan masuk terdengar dari ponsel Bintang Hasyim. Pemuda itu pun bergegas membukanya. Pesan dari seorang rekannya di komunitas Pemuda Madiun Bergerak (PMB) itu berupa laporan adanya temuan calon penerima bantuan.
Beberapa saat berselang, warga Desa Teguhan, Jiwan, Kabupaten Madiun, itu menyalakan sepeda motornya. Bergabung dengan beberapa anggota PMB lainnya menuju rumah calon penerima bantuan. Sesampainya di lokasi, mereka melakukan survei untuk memastikan warga tersebut layak mendapat bantuan. ‘’Kami membantu masyarakat yang tidak ter-cover bantuan pemerintah,’’ ujar Bintang, Rabu (26/1).
PMB dibentuk pada 2015 lalu. Ada tiga kegiatan sosial yang rutin digelar komunitas tersebut. Yakni, Jumat Berbagi, Aksi Bantuan Bulanan, dan Gercep. Pada Jumat Berbagi mereka menyalurkan bantuan dari donatur. Sasarannya beragam, mulai warga tak ter-cover bantuan pemerintah, anak yatim-piatu, lansia, hingga janda sebatang kara.
Sedangkan Gercep dilakukan saat terjadi bencana atau musibah yang menimpa warga kurang mampu. PMB juga menyalurkan bantuan modal bagi warga yang berniat membuka usaha. ‘’Sementara ini kami fokus di wilayah Madiun Raya,’’ sebutnya.
PMB juga menginisiasi program orang tua asuh bagi anak yatim-piatu. Satu anak diampu 10 anggota. Masing-masing menyisihkan uang Rp 50 ribu per bulan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari anak asuh. ‘’Saat ini ada 11 anak yang kami masukkan pondok pesantren,’’ tuturnya. (mg4/isd/c1/her)