KOTA, Jawa Pos Radar Madiun – Aktivitas perkantoran mendapat perhatian khusus pasca meluasnya klaster BNI 46 Kacab Madiun. Terutama penerapan protokol kesehatan (prokes) yang harus dilaksanakan dengan ketat. Apalagi mayoritas ruang kantor menggunakan air conditioning (AC). Tidak terkecuali bank pelat merah di Jalan dr Soetemo tersebut.
Pimpinan BNI 46 Kacab Madiun Suhartono mengatakan, AC di ruang pelayanan tetap on. Menurut dia, itu merupakan bagian dari pelayanan. Kendati begitu, pihaknya rutin membuka pintu dan jendela ruangan secara berkala. ‘’AC tetap nyala untuk kenyamanan nasabah, tapi ada sirkulasi udara,’’ katanya, Kamis (27/1).
Menurut Suhartono, musibah tersebut menjadi pembelajaran khusus. Dia tidak ingin lagi ada temuan kasus Covid-19 di bank yang dipimpinnya. Dia siap mengikuti prosedur dan petunjuk dari kantor pusat maupun dinas kesehatan, pengendalian penduduk, dan keluarga berencana (dinkes-PPKB) setempat. ‘’Kami perketat di setiap unit,’’ ujarnya.
Setelah bank dibuka kembali, Suhartono mengklaim prokes dijalankan lebih disiplin. Salah satunya, wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi (PL). Itu berlaku untuk karyawan maupun nasabah. Tujuannya, memastikan telah divaksin antikorona minimal dosis pertama. ‘’Pintu masuk hanya satu dan ada satpam yang memastikan scan barcode aplikasi PL,’’ terangnya.
Dia menambahkan, kerumunan di dalam ruang pelayanan dipecah. Jika tempat duduk penuh, disediakan kursi di luar ruangan. Suhartono memerintahkan seluruh karyawan mengenakan masker standar. ‘’CS (customer service) dan teller mengenakan sarung tangan untuk mencegah penularan, sirkulasi udara juga rutin dibersihkan,’’ ungkapnya.
Kepala Dinkes-PPKB Kota Madiun Denik Wuryani mengatakan, tidak ada larangan penggunaan AC dalam ruangan. Terpenting didukung exhaust untuk sirkulasi udara. ‘’Yang penting itu sebenarnya ada ventilasi yang bagus, AC boleh dinyalakan tapi jangan lama-lama,’’ jelas Denik.
Dia menambahkan, apa pun jenis mutasi atau varian Covid-19, prokes menjadi alat untuk mencegah. Pun, vaksinasi menjadi ikhtiar untuk mengendalikan sebaran virus korona. ‘’Kuncinya tetap prokes,’’ tegasnya. (kid/c1/sat)