KOTA, Jawa Pos Radar Madiun – Kampung tematik di Kota Madiun terus bertambah. Tahun ini bakal ada proyek pembangunan objek serupa di empat titik. Yakni, Kelurahan Josenan, Kelun, Manisrejo, dan Patihan. Pemkot menganggarkan Rp 800 juta untuk pembangunan empat kampung tematik baru tersebut.
‘’Studi kelayakan empat titik itu sudah dilakukan tahun lalu, realisasinya 2022 ini,’’ kata Erna Hermawati, pejabat fungsional teknik penyehatan lingkungan ahli muda Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Madiun, kemarin (28/1).
Erna menuturkan, pemilihan titik pembangunan kampung tematik tidak serampangan. Kelurahan wajib memenuhi tiga syarat. Yakni, memiliki tokoh masyarakat, embrio atau potensi kawasan, dan tema yang diunggulkan. ‘’Pembangunan empat titik itu ditarget selesai tahun ini, satu titik Rp 200 juta,’’ sebutnya.
Setelah pembangunan selesai, lanjut Erna, kampung tematik bakal diserahkan kepada kelompok pemanfaat dan pemelihara (KPP) setempat. Merekalah yang bertanggung jawab pada pemeliharaan serta perawatannya. ‘’Ada beberapa titik yang berkolaborasi dengan DID (dana insentif daerah) kelurahan, sebagian dikelola secara swadaya masyarakat,’’ ujarnya.
Selain proyek pembangunan baru, pemkot juga menyiapkan anggaran untuk pengembangan sebagian titik kampung tematik yang telah ada namun belum rampung sepenuhnya. Di antaranya, di Kelurahan Nambangan Lor, Madiun Lor, dan Winongo. Ada beberapa fasilitas pendukung yang belum terpenuhi seperti lapak, spot foto, dan fasilitas MCK. ‘’Anggaran pengembangan Rp 90 juta tahun ini,’’ bebernya.
Sekadar diketahui, pembangunan kampung tematik dimulai 2020 lalu. Sejauh ini sudah ada enam titik. Yakni, di Kelurahan Rejomulyo, Klegen, Nambangan Lor, Madiun lor, Manguharjo, dan Sport Center Bahtera Kencana (SCBK) Winongo. (mg4/c1/isd)