KOTA MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun – Pemkot Madiun coba menekan angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas). Rambu lalu lintas (lalin) di sejumlah titik rawan dipasang. Pun, dilengkapi light emitting diode (LED) memanfaatkan panel surya.
‘’Saat malam hari menyala. Tidak menggunakan listrik. Jadi, hemat energi,’’ kata Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Madiun Hery Setiawan Marhaendra Putra kemarin (28/1).
Sekitar 60 rambu lalin bertenaga surya dipasang. Tersebar di sejumlah jalan utama. Di antaranya, Jalan Pahlawan dan Ahmad Yani. Pun, di sejumlah titik perbatasan kota. Titik pemasangan, mempertimbangkan kebutuhan wilayah yang masih minim kelengkapan lalin. ‘’Sudah kami petakan sebelum pemasangan,’’ ujarnya.
Selain hemat energi listrik, rambu lalin berpanel surya tersebut juga mempertimbangkan estetika wilayah. Apalagi, pemkot tengah meminimalkan penggunaan kabel utilitas udara yang acap membuat kesemrawutan. Pun, memiliki keunggulan dibandingkan rambu konvensional. ‘’Bentuknya ringkas tanpa kabel. Dipandang juga menarik,’’ jelasnya. (ggi/sat)
KOTA MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun – Pemkot Madiun coba menekan angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas). Rambu lalu lintas (lalin) di sejumlah titik rawan dipasang. Pun, dilengkapi light emitting diode (LED) memanfaatkan panel surya.
‘’Saat malam hari menyala. Tidak menggunakan listrik. Jadi, hemat energi,’’ kata Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Madiun Hery Setiawan Marhaendra Putra kemarin (28/1).
Sekitar 60 rambu lalin bertenaga surya dipasang. Tersebar di sejumlah jalan utama. Di antaranya, Jalan Pahlawan dan Ahmad Yani. Pun, di sejumlah titik perbatasan kota. Titik pemasangan, mempertimbangkan kebutuhan wilayah yang masih minim kelengkapan lalin. ‘’Sudah kami petakan sebelum pemasangan,’’ ujarnya.
Selain hemat energi listrik, rambu lalin berpanel surya tersebut juga mempertimbangkan estetika wilayah. Apalagi, pemkot tengah meminimalkan penggunaan kabel utilitas udara yang acap membuat kesemrawutan. Pun, memiliki keunggulan dibandingkan rambu konvensional. ‘’Bentuknya ringkas tanpa kabel. Dipandang juga menarik,’’ jelasnya. (ggi/sat)
