KOTA, Jawa Pos Radar Madiun – Penghuni Lapas Kelas I Madiun berkurang. Lima narapidana (napi) setempat dilayar ke Lapas Nusakambangan Minggu malam (28/11). Tiga di antaranya warga negara asing (WNA) asal Iran. Salah satunya, Daryoush Omed Ali, otak penyelundupan sabu ke Bali bersama geng Iran lainnya.
Dua napi asal Iran lainnya Saeid Shahbazi dan Rouhollah Serish. Namun, keduanya bukan anggota sindikat. Ketiga napi asal Iran tersebut divonis hukuman seumur hidup karena perkara narkotika. Dua napi lain yang dilayar juga terjerat perkara sama, yakni Adolf Newin dan Saiful Pagala.
Kalapas Kelas I Madiun Asep Sutandar mengungkapkan, napi tersebut termasuk kategori high risk atau risiko tinggi. Dipindahkan ke Lapas Nusakambangan agar mendapatkan super maximum security. Pun, pemindahan dilakukan dengan pengawalan ekstraketat. ‘’Intinya untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lapas,’’ kata Asep kemarin (29/11).
Asep menjelaskan, pemindahan lima napi tersebut serentak dengan napi dari lapas lain. Total 34 napi dari sejumlah lapas dan rutan di Jawa Timur. Mereka dilayar ke Lapas Kelas I Batu, Nusakambangan, dan Lapas Khusus Kelas II-A Karanganyar. Perinciannya, 28 napi kasus narkoba dan 8 napi kasus kriminal. ‘’Alhamdulillah proses pemindahan lancar,’’ ujarnya.
Asep mengatakan, napi dari luar Madiun tiba di lapas setempat Sabtu pagi (27/11). Selanjutnya menjalani pemeriksaan ketat sesuai standard operating procedure (SOP) yang berlaku. Esoknya dilakukan pemindahan serentak oleh Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum-HAM) Jawa Timur. Pun dikawal Sat Brimob Polda Jatim. ‘’Serangkaian proses telah dilalui,’’ ungkapnya.
Pihaknya telah menginventarisasi jumlah napi yang dikirim ke Nusakambangan. Atensi khusus untuk napi kategori high risk. Usulan tersebut diajukan ke Kanwil Kemenkum-HAM Jatim. Kemudian diteruskan ke Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. ‘’Ditjen Pas sudah mengeluarkan surat keputusan pemindahan warga binaan pemasyarakatan high risk dari Jawa Timur,’’ tuturnya.
Asep menegaskan, pemindahan napi dilakukan demi menjaga keamanan dan ketertiban. Dia memastikan pemindahan sesuai prosedur dan berjalan lancar. Pun, dia berharap ketertiban dan keamanan yang telah terwujud di lapas setempat dapat semakin ditingkatkan. ‘’Memang ini untuk napi dengan kategori risiko tinggi,’’ pungkasnya. (kid/c1/sat/her)