MAGETAN – Pergerakan pasukan separatis Zulu yang didukung oleh Negara Kuning makin menebar ancaman ke penduduk di Takalar, Sulawesi Selatan. Pemerintah Indonesia yang mendapati laporan tersebut langsung melakukan rapat terbatas bersama dengan kementerian pertahanan dan TNI.
Hasilnya, pemerintah memutuskan strategi penyerangan melalui udara. Misi itu dinamai sikatan daya. Yang mesti dijalankan oleh Lanud Iswahjudi dengan mengerahkan beberapa penerbang dari Skuadron Udara 3, 15, dan 14.
Setelah mendapat arahan dari pimpinan TNI AU dan Danlanud, para penerbang itu lantas menuju ke pangkalan. Mereka disiapkan untuk membombardir pasukan separatis di Takalar dengan menggunakan lima pesawat F 16 Fighting Falcon. Ditambah dengan menerbangkan empat T 50I Golden Eagle dan dua pesawat Sukhoi SU-30.
Supaya efektif, proses penyerangan dilakukan dini hari. Diawali dengan proses penjatuhan bom secara beruntun di beberapa sektor penting milik pasukan separatis Zulu. Selanjutnya, sebelas pesawat tempur itu kembali ke Lanud Iswahjudi setelah sempat landing sesaat di Lanud Hasanudin.
Di sisi lain, pasca serangan tersebut pasukan separatis dari Negara Kuning coba kabur ke negara lain dengan menggunakan pesawat melintas masuk wilayah NKRI. Namun, pergerakan mereka terpantau satuan radar (satrad). Sehingga, harus dilakukan forcedown. Sebelum kemudian penumpang diminta turun dari pesawat dan dilakukan pemeriksaan secara berkelanjutan.
Danlanud Iswahjudi Marsma TNI Widyargo Ikoputra mengatakan, semua itu bagian dari skenario latihan kotama Sikatan Daya yang dilakukan pada malam hari. Di mana tujuannya untuk meningkatkan kesiapsiagaan pasukan dalam mempertahankan kedaulatan negara di saat posisi musuh memasuki wilayah NKRI. ‘’Kami berharap dari latihan ini dapat diperoleh remark dan masukan demi penyempurnaan skenario latihan berikutnya,’’ katanya.
Tahapan pelaksanaan skenario latihan kotama Sikatan Daya itu memang dilakukan secara hati-hati. Di mulai dengan pengecekan kondisi pesawat dan cuaca. Serta keadaan di seputar Lanud Iswahjudi. ‘’Latihan ini melibatkan lanud di jajaran koops AU 2,’’ ujar danlanud. (pentak/her)