25.4 C
Madiun
Saturday, June 3, 2023

Disperindag Magetan Pantau Pengaruh Kenaikan Pertamax di Pasaran

MAGETAN, Jawa Pos Radar Madiun – Harga barang berlomba naik di awal Ramadan. Harga sejumlah komoditas berpotensi terus terkerek imbas kenaikan harga BBM jenis pertamax. Kebijakan tersebut dikhawatirkan berpengaruh pada kenaikan ongkos distribusi barang. ‘’Untuk sementara masih belum terpengaruh BBM,’’ kata Suratmi, pedagang meracang di Pasar Sayur, Senin (4/4).

Harga sejumlah komoditas di kiosnya mulai terkerek sejak awal tahun. Beberapa bahkan terus meroket mendekati Ramadan. Kisaran kenaikan Rp 500 hingga Rp 2.000 per item. Gula pasir, misalnya. Kini sudah menyentuh Rp 13 ribu hingga Rp 15 ribu per kilogram. ‘’Minyak goreng curah masih Rp 21 ribu per kilogram, karena stoknya langka,’’ ujarnya.

Tak jauh beda di kios Samsul Hadi. Gula pasir dijual sampai Rp 15 ribu per kilogram. Sedangkan komoditas lain seperti telur ayam ras bertahan di angka Rp 24 ribu per kilogram. Harga cabai rawit juga masih tinggi. Satu kilogram cabai rawit dihargai sekitar Rp 38 ribu. ‘’Untungnya daya beli masih bagus,’’ kata Samsul.

Baca Juga :  Belum Genap Lima Bulan, Talut Kali Gandong-Magetan Ambles 70 Meter

Daging sapi dan daging ayam paling terkerek di awal Ramadan. Sriyatun, pedagang daging sapi di Pasar Sayur, mengatakan bahwa harga per kilogram daging sapi kini tembus Rp 130 ribu. Naik Rp 10 ribu dari sepekan lalu. Sedangkan harga daging ayam kini Rp 35 ribu per kilogram. ‘’Daging ayam harga normalnya Rp 33 ribu per kilogram,’’ sebut Sriyatun.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Magetan Sucipto mengatakan, harga daging sapi dan daging ayam memang cukup tinggi sejak beberapa pekan terakhir. Sementara harga komodias lain seperti minyak goreng curah fluktuatif karena minimnya stok. ‘’Untuk mengetahui adanya pengaruh dari kenaikan BBM jenis pertamax, kita tunggu dulu sepekan ini,’’ tuturnya. (tr3/c1/naz/her)

MAGETAN, Jawa Pos Radar Madiun – Harga barang berlomba naik di awal Ramadan. Harga sejumlah komoditas berpotensi terus terkerek imbas kenaikan harga BBM jenis pertamax. Kebijakan tersebut dikhawatirkan berpengaruh pada kenaikan ongkos distribusi barang. ‘’Untuk sementara masih belum terpengaruh BBM,’’ kata Suratmi, pedagang meracang di Pasar Sayur, Senin (4/4).

Harga sejumlah komoditas di kiosnya mulai terkerek sejak awal tahun. Beberapa bahkan terus meroket mendekati Ramadan. Kisaran kenaikan Rp 500 hingga Rp 2.000 per item. Gula pasir, misalnya. Kini sudah menyentuh Rp 13 ribu hingga Rp 15 ribu per kilogram. ‘’Minyak goreng curah masih Rp 21 ribu per kilogram, karena stoknya langka,’’ ujarnya.

Tak jauh beda di kios Samsul Hadi. Gula pasir dijual sampai Rp 15 ribu per kilogram. Sedangkan komoditas lain seperti telur ayam ras bertahan di angka Rp 24 ribu per kilogram. Harga cabai rawit juga masih tinggi. Satu kilogram cabai rawit dihargai sekitar Rp 38 ribu. ‘’Untungnya daya beli masih bagus,’’ kata Samsul.

Baca Juga :  Bahaya Bakteri Salmonella Bisa Picu Gangguan Saluran Pencernaan

Daging sapi dan daging ayam paling terkerek di awal Ramadan. Sriyatun, pedagang daging sapi di Pasar Sayur, mengatakan bahwa harga per kilogram daging sapi kini tembus Rp 130 ribu. Naik Rp 10 ribu dari sepekan lalu. Sedangkan harga daging ayam kini Rp 35 ribu per kilogram. ‘’Daging ayam harga normalnya Rp 33 ribu per kilogram,’’ sebut Sriyatun.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Magetan Sucipto mengatakan, harga daging sapi dan daging ayam memang cukup tinggi sejak beberapa pekan terakhir. Sementara harga komodias lain seperti minyak goreng curah fluktuatif karena minimnya stok. ‘’Untuk mengetahui adanya pengaruh dari kenaikan BBM jenis pertamax, kita tunggu dulu sepekan ini,’’ tuturnya. (tr3/c1/naz/her)

Terpopuler

Artikel Terbaru