Jawa Pos Radar Magetan – Jam terbang bagi pembalap rookie (pemula) adalah ilmu yang berharga. Hal itu dinilai penting oleh Manajer Honda Team Asia Hiroshi Aoyama. Pada Moto3 seri Argentina Minggu (3/4) lalu, Mario Suryo Aji tampil kurang maksimal lantaran hanya finis di posisi 21. ‘’Kita semua harus ingat, bahwa kedua pembalap kami masih sangat muda,’’ kata Aoyama melalui rilis pers Honda Team Asia kemarin (4/4).
Balapan Moto3 seri Argentina berlangsung 21 lap. Panjang trek Sirkuit Termas de Rio Hondo di Argentina mencapai 4,8 kilometer. Suhu di lingkungan sirkuit mencapai 22 derajat Celsius saat race berlangsung. Sedangkan suhu trek 35 derajat Celsius. Tingkat kelembapan udara 58 persen.
Diakui Aoyama, balapan seri Argentina tak mudah bagi Super Mario -julukan Mario Suryo Aji- dan Taiyo Furusato yang baru menjalani debut Minggu lalu. Menurut Aoyama, Mario sejatinya mengawali balapan dengan baik. ‘’Tapi, karena ada suatu kendala, performanya jadi sedikit terhambat,’’ terangnya.
Kendati start di posisi 20, Super Mario hanya mampu finis di posisi 21. Total catatan waktunya 38 menit 48.313 detik. Atas hasil tersebut, Super Mario bertengger di peringkat 23 klasemen sementara Moto3 dengan raupan dua poin. ‘’Karena masih muda dan tergolong rookie, mereka perlu memperbanyak pengalaman dari balapan demi balapan,’’ ungkap Aoyama.
Sementara, Mario menilai seri Argentina memang tak mudah. Namun, dia mengaku dapat memetik pelajaran berharga dari race di Sirkuit Termas de Rio Hondo. Sederet ilmu dan pengalaman menjadi modal penting bagi Super Mario untuk terus meningkatkan performa. ‘’Harus terus berbenah di setiap latihan maupun balapan. Di Austin (Moto3 seri Amerika, Red) pekan depan, harus lebih baik lagi,’’ tuturnya. (tr3/c1/naz/her)