MAGETAN, Jawa Pos Radar Madiun – Ancaman tidak hanya ditebar Covid-19. Warga Magetan juga perlu mewaspadai demam berdarah dengue (DBD). Pasalnya, hingga Oktober tercatat 154 kasus DBD menjangkiti warga Magetan. ‘’Ada kecenderungan meningkat, ini harus menjadi perhatian bersama,’’ kata Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Magetan Agoes Yudi Purnomo, Jumat (5/11).
Berdasar data yang dihimpun, Agustus lalu hanya ada tujuh kasus DBD di Bumi Ki Mageti. Bulan berikutnya sembilan kasus. Oktober lalu, total terdapat 15 kasus baru. Bahkan, sejak Januari hingga Oktober, sudah ada dua warga meninggal akibat penyakit yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti itu.
Agoes meminta peningkatan kasus DBD membuat warga lebih waspada. Sebab, ada kecenderungan kasus DBD terus meningkat ketika memasuki musim penghujan. Diketahui, genangan air jadi tempat berkembang biak nyamuk. ‘’Fogging bukan satu-satunya upaya mencegah DBD. Warga tetap diharuskan mengamankan lingkungan dari nyamuk Aedes aegypti,’’ tegasnya. (mg5/c1/naz/her)