MAGETAN, Jawa Pos Radar Madiun – Kalangan legislatif memandang penempatan pedagang kaki lima (PKL) di Alun-Alun Magetan perlu ditata ulang. Ketua DPRD Magetan Sujatno prihatin penataan PKL yang terkesan serampangan. Padahal, alun-alun representasi wajah Magetan. ‘’Kalau penataan alun-alun menarik, orang akan datang dengan sendirinya, dan UMKM bisa tumbuh,’’ kata Sujatno kemarin (5/3).
Sujatno mengaku sempat mewawancarai sejumlah pengunjung alun-alun. Mayoritas menghendaki adanya perpaduan antara UMKM dan ruang publik. Mereka meyakini penataan yang apik menjadi magnet bagi pengunjung. ‘’Belum ada jati diri Magetan yang ditunjukkan di alun-alun,’’ ujarnya.
Tak sekedar menata PKL, Sujatno mendorong kawasan alun-alun dipoles lebih cantik. Salah satu face-off itu mengoptimalisasi sarana olahraga dengan penambahan infrastruktur pendukung. Fasilitas publik yang ada juga perlu diperbaharui.
‘’Saya amati perawatan taman-taman masih kurang. Alun-alun ini fungsinya banyak, untuk olahraga, upacara hari besar, salat Idul Fitri dan Idul Adha,’’ tutur politikus PDI Perjuangan tersebut.
Dimintai tanggapan, Kepala Bappeda Litbang Magetan Elmy Kurnianto Widodo menyampaikan rencana pemindahan pedagang ke satu titik. Sedangkan face-off dinilai belum urgen. Selain karena anggaran terbatas, kondisinya dinilai masih layak. ‘’Cukup perawatan rutin,’’ ujarnya. (hyo/kid/cor)