MAGETAN, Jawa Pos Radar Magetan – Kikisan tebing Sungai Gandong di Jalan Thamrin, Kelurahan/Kecamatan Magetan, kian parah. Bangunan dapur dan kamar mandi milik Hariyadi, warga setempat, diketahui ambles terbawa longsor Minggu malam (5/1).
Gerusan yang membuat Jalan Thamrin menjadi buntu itu kali pertama terjadi Februari dua tahun lalu. ‘’Tidak ada korban karena bangunan yang ambles sudah lama tidak dipakai,’’ kata Muhammad Iqbal, ketua RW 03 kelurahan setempat, Senin (6/1).
Iqbal menerangkan, longsor terjadi sekitar pukul 18.00. Peristiwa itu ditengarai karena hujan mengguyur tiada henti sejak Minggu pagi. Longsor juga menarik rerumpunan bambu hingga ambles sedalam 20 meter. Kondisinya semakin memprihatinkan. ‘’Ketika dicek gerusannya semakin lebar hingga 25 meter,’’ ujarnya.
Ada empat rumah permanen di sepanjang tebing Sungai Gandong. Selain Hariyadi, ada tiga rumah di Jalan Imam Bonjol. Seandainya terjadi longsor susulan, penghuninya tentu terancam. Khusus Hariyadi, rumahnya sudah dikosongkan sejak lama. ‘’Mengantisipasi sewaktu-waktu longsor,’’ tuturnya.
Menurut Iqbal, warga Jalan Thmarin waswas terjadi longsor setiap kali hujan deras mengguyur. Hingga kini mereka belum punya rencana mengungsi. Selain menanti ada penanggulangan dari instansi terkait. ‘’Bagi yang rumahnya dekat dengan sungai diimbau untuk waspada,’’ ucapnya.
Dia menyebut, belum ada penanganan konkret sejak dua tahun lalu. Baik dari pemkab maupun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo yang sempat datang meninjau. ‘’Bahkan sudah jatuh korban. Ada warga yang terpeleset di sini,’’ ungkapnya seraya menyebut pihaknya telah beberapa kali mengajukan permohonan penanggulangan longsor.
Kikisan anyar itu membuat Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Magetan Saif Muchlissun mendatangi lokasi kemarin. Dia mengatakan, belum ada rencana merelokasi warga yang rumahnya terancam. Namun, jika memang kondisinya tidak memungkinkan, penanganan darurat akan dilakukan. ‘’Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait,’’ ujarnya.
Muchlis –sapaan Saif Muchlissun– berjanji segera melaporkan kondisi gerusan yang semakin parah itu ke BBWS Bengawan Solo. Pihaknya juga menunggu langkah konkret instansi kepanjangan tangan Kementerian PUPR tersebut. ‘’Terus kami upayakan penanganan lewat usulan-usulan,’’ ucapnya. (fat/c1/cor)