MAGETAN, Jawa Pos Radar Magetan – Hajatan warga Banjarejo, Panekan, berujung petaka. Tak kurang dari 44 warga setempat diduga mengalami keracunan massal dengan gejala ringan hingga sedang. Bahkan, 12 warga harus dirawat inap di Puskesmas Panekan. ‘’Ibu saya mulai dirawat pada 7 Juni,’’ kata Budi, salah seorang warga Banjarejo, Selasa (8/6).
Budi menyebut, ibunya mulai merasakan gejala tidak enak badan pada 2 Juni lalu. Setelah pada hari itu sang ibu menghadiri hajatan di rumah salah seorang tetangga. Gejala yang dialami yakni mual, muntah, dan diare. ‘’Sudah membaik. Menurut perawat segera diperbolehkan pulang,’’ ujarnya.
Kepala Puskesmas Panekan Rochmad Santoso menyebut, kemarin tersisa dua warga Banjarejo yang masih dirawat inap. Gejalanya serupa, yakni mual, muntah, dan diare. Pasien yang diduga mengalami keracunan massal masuk bergantian. ‘’Dari 12 pasien, sepuluh sudah diperbolehkan pulang. Masih ada dua yang dirawat inap,’’ kata Rochmad.
Pihak puskesmas kesulitan menyelidiki musabab puluhan warga Banjarejo mengalami gejala keracunan. Pasalnya, tak ada sisa makanan yang bisa diambil sampelnya untuk diteliti. Dari hasil keterangan warga, ragam menu yang disantap mulai sate, gulai, es blewah, dan rujak combro.
Belakangan diketahui ada tiga acara digelar warga Banjarejo dalam waktu nyaris bersamaan. Yakni, resepsi pernikahan, tujuh bulanan, dan akikah. (fat/naz/her)