MAGETAN, Jawa Pos Radar Madiun – Pedagang kaki lima (PKL) di Alun-alun Magetan sambat. Penataan lapak dagang di lokasi itu dinilai kurang sedap dipandang.
‘’Dua tahun lalu kami usul bantuan gerobak yang seragam. Namun, belum terwujud sampai sekarang,’’ kata Ketua Paguyuban PKL Alun-alun Magetan Supandi, Sabtu (14/1).
Para pedagang menagih janji pemkab. Supandi menuturkan, dinas terkait sudah menanggapi usulan tersebut. ‘’Katanya dulu, usulan kami itu akan ditindaklanjuti dengan cara CSR (corporate sosial responsibility),’’ bebernya.
Pada Rabu (11/1) lalu, usul serupa kembali disuarakan Supandi dkk dalam forum konsultasi publik rencana pembangunan daerah. Hal itu dilakukan, lanjut dia, karena alun-alun merupakan salah satu ikon Magetan serta tempat wisata keluarga. ‘’Jadi, seharusnya lebih tertata rapi,’’ ungkapnya.
Supandi menyampaikan, total ada 80 PKL yang tergabung dalam paguyuban. Perinciannya, 65 PKL makanan dan minuman. Sementara 15 yang lain, penjual atau penyewa mainan anak. ‘’Kami berharap tahun ini PKL mendapat fasilitas yang layak,’’ pungkasnya. (mg1/den)