MAGETAN, Jawa Pos Radar Madiun – Literasi tak kunjung membudaya di masyarakat. Minat baca di Magetan dinilai belum memuaskan. ‘’Masih perlu ditingkatkan lagi,’’ kata Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Arpus) Magetan Suhardi kemarin (13/3).
Sejatinya, minat baca di Magetan tidak buruk-buruk amat. Penghitungan badan perencanaan pembangunan daerah, penelitian dan pengembangan (bappeda-litbang) pada 2022, mencapai 75,45 persen. ‘’Perlu peningkatan karena segmen pembaca hanya pada usia tertentu,’’ ujar Suhardi.
Sejumlah upaya bakal dilakukan agar minat baca terdongkrak. Seperti pemanfaatan alokasi dana desa (ADD) untuk pemaksimalan perpustakaan desa. Suhardi ingin pemerintah desa sudi berkolaborasi. ‘’Kalau cuma mengandalkan dinas arpus untuk meningkatkan minat baca, terus terang tidak mampu,’’ ungkapnya.
Suhardi mengklaim kunjungan perpustakaan daerah (perpusda) mulai baik. Kalangan pelajar kerap mencari buku di perpusda usai sekolah. Kendati demikian, perpusda tetap di-push untuk meningkatkan minat baca masyarakat. ‘’Dalam waktu dekat, Minggu perpusda akan dibuka,’’ pungkasnya. (mg1/den)