MAGETAN, Jawa Pos Radar Madiun – Nasib Pasar Produk Unggulan (PPU) Maospati mendekati titik temu. Rebuilding bakal dilakukan pemkab setempat. Hal itu mencuat usai musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) 2024 Kamis (9/3) lalu. ‘’Rencana sudah matang, PPU akan di-rebuilding tahun depan,’’ kata Kang Woto, sapaan bupati, kemarin (13/3).
Sejumlah pekerjaan telah disiapkan pemkab menjadikan PPU sebagai pemantik peningkatan ekonomi masyarakat. Pun, sedap dipandang mata. Sebanyak 72 kios PPU yang dibangun pada 1999 itu bakal diratakan. ‘’Akan diubah menjadi lokasi transit bagi wisatawan maupun pelaku perjalan yang melintas,’’ beber Kang Woto.
Studi kelayakan dan analisis dampak lingkungan (amdalalin) sudah disusun. Sementara beberapa hal pendukung lain tengah disiapkan. Termasuk tentang ada atau tidaknya produk khas daerah yang dipasarkan di lokasi transit. ‘’Soal itu, harus ada kuda penariknya supaya didatangi banyak orang,’’ ungkap bupati.
Sederet masalah sempat menyelimuti keberadaan PPU yang diklaim mangkrak oleh banyak pihak. Pun, disebut-sebut mengalami alih fungsi sebagai lokasi prostitusi. Termasuk problem pengelolaan komplek pusat penjualan produk unggulan Magetan itu yang dipihak-ketigakan. ‘’Sejak 2022 sudah kembali ke pemkab, sehingga perencanaan pembangunanya nanti lebih mudah,’’ ujar Kang Woto.
Pemkab serius ingin mempercantik PUU berdiri di atas lahan seluas 800 meter persegi di kawasan perbatasan itu tahun depan. Dana Rp 4 miliar disiapkan di APBD 2024. ‘’Tahun ini tidak mungkin karena perencanaan sudah tahun lalu. Kalau di PAK (perubahan anggaran keuangan), waktunya mepet,’’ pungkasnya. (hyo/den)