MAGETAN, Jawa Pos Radar Madiun – Pengumuman rekrutmen pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) guru di Magetan membuat pemkab terkejut. Penempatan sejumlah peserta yang lolos meleset dari pilihan. ‘’Soal itu, pasti ada jalan keluarnya nanti,’’ kata Bupati Suprawoto kemarin (15/3).
Diketahui, Kamis (9/3) lalu pemerintah pusat mengumumkan hasil seleksi PPPK guru. Sebanyak 467 peserta dinyatakan lolos. Namun, sebagian dari mereka mengalami ketidaksesuaian penempatan. ‘’Yang terpenting itu teman-teman guru honorer diangkat dulu jadi PPPK, karena sudah lama mereka menunggu kabar baik ini,’’ ungkap Kang Woto, sapaan bupati.
Problematika penempatan PPPK guru segera disikapi pemkab. Kang Woto sudah memerintahkan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait mencari solusi. Seperti dinas pendidikan, pemuda, dan olahraga (dindikpora) serta badan kepegawaian daerah (BKD) setempat. ‘’Tim sudah saya utus untuk berkonsultasi ke kementerian, minggu ini berangkat ke Jakarta,’’ ungkapnya.
Kepala BKD Magetan Masruri menambahkan, terdapat beberapa kasus penempatan PPPK guru. Seperti, peserta lolos ditempatkan ke sekolah yang sudah tutup dampak regrouping. Kemudian, sekolah mendapatkan alokasi penempatan melebihi formasi. ‘’Ada puluhan kasus tumpang tindih penempatan PPPK guru seperti itu,’’ ujar Masruri.
Terpisah, Ketua PGRI Magetan Sundarto tidak menampik masalah penempatan guru PPPK. Dia berharap segera ada solusi. ‘’Kami mendukung langkah konfirmasi ke kementerian terkait masalah ini, semoga ada kabar baik,’’ kata Sundarto. (hyo/den)