MAGETAN, Jawa Pos Radar Madiun – Nasib SDN 1 Sawojajar belum tentu membaik tahun ini. Minimnya anggaran dijadikan alasan oleh pemkab. Cukup ironi mengingat sisa lebih penghitungan anggaran (silpa) dari tahun lalu saja tembus Rp 363,06 miliar.
‘’Perbaikan tidak bisa menyeluruh di semua sekolah karena anggaran kami terbatas,’’ kata Plt Kabid Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dindikpora) Magetan Dwi Cahyo Setiono, Jumat (17/6).
Tahun ini, keistimewaan mendapat kucuran anggaran perbaikan didapat oleh 32 sekolah. Perinciannya, sepuluh SDN dan 22 SMPN. Sebanyak Rp 3 miliar dikucurkan untuk memperbaiki sepuluh SDN. Sedangkan perbaikan 22 SMPN memakan anggaran hingga Rp 18 miliar. Seluruhnya bersumber dari dana alokasi khusus (DAK). ‘’Rata-rata yang diperbaiki hanya yang mengalami rusak ringan hingga sedang,’’ ujarnya.
Dwi menjelaskan, sekolah yang tahun ini dikucuri anggaran perbaikan sudah mengusulkan sejak lama. Dari puluhan sekolah tersebut, rehab berskala cukup besar bakal dilaksanakan di SDN 2 Kuwonharjo, SDN Bandar, SDN 2 Ngujung, dan SDN 1 Kartoharjo.
Sisanya rehab kecil-kecil dan pembangunan perpustakaan. Anggaran yang diterima sekolah berkisar Rp 400 juta. ‘’Biasanya tidak cukup. Kalau ada delapan ruangan yang harus diperbaiki, paling hanya tiga atau empat ruang yang dapat ter-cover,’’ tuturnya. (mg1/c1/naz)