MAGETAN, Jawa Pos Radar Madiun – September ceria tak berlaku bagi warga Lembeyan, Parang, dan Karas. Kendati hingga kini sejumlah wilayah mulai diguyur hujan, namun ketiga kecamatan itu ditetapkan berstatus siaga kekeringan.
‘’Walaupun diperkirakan tak separah 2019, tapi tetap perlu diantisipasi,’’ kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Eka Wahyudi, Rabu (17/8).
Dibanding kecamatan lain, Lembeyan, Parang, dan Karas ditetapkan siaga kekeringan lantaran jarang diguyur hujan. Bahkan, ketiga kecamatan tersebut bisa tak diguyur hujan selama 31 hari. Pun, jika hujan turun, intensitasnya terbilang rendah. ‘’Setiap tahun ketiga kecamatan itu sering dilanda kekeringan,’’ ujarnya.
Namun, Eka memprediksi potensi kemarau tahun ini tak seberapa parah dibanding 2019. Tiga tahun lalu Magetan sudah mengalami kemarau sejak April. Sementara, untuk tahun ini, kendati Agustus sudah masuk kemarau, sejumlah wilayah masih diguyur hujan.
‘’Terlebih beberapa desa yang dulu mengalami kekeringan sudah mendapat bantuan sumur dan pipanisasi air,’’ terang Eka.
BPBD bakal bekerja sama dengan PDAM Lawu Tirta dan sejumlah OPD dalam menggelontor bantuan air bersih untuk warga terdampak kekeringan. Hingga kemarin kedua belah pihak masih memetakan daerah yang berpotensi krisis air. ‘’Kami siapkan lima armada untuk mengirim air bersih ke wilayah-wilayah yang mengalami kekeringan,’’ pungkasnya. (hyo/c1/naz)