MAGETAN, Jawa Pos Radar Madiun – Longsor terus terjadi nyaris setiap hari di Magetan. Sabtu (18/2) pukul 00.30, longsor terjadi di Kelurahan/Kecamatan Parang, Magetan. Dua rumah rusak terdampak bencana ini.
‘’Saat kejadian saya sudah tidur, lalu terbangun saat ada teriakan terjadi longsor,’’ kata Wagimin, 64, pemilik rumah di atas tebing yang longsor.
Tebing di tepi rumah Wagimin longsor menimpa rumah Parmin, 50. Saat kejadian, Parmin sedang menikmati kopinya di rumah. Awalnya dia mendengar suara gemuruh.
Dengan sigap Parmin langsung berteriak membangunkan seluruh penghuni rumah untuk keluar menyelamatkan diri. Total penghuni rumah ada delapan orang, namun saat kejadian, anak sulung, menantu dan cucunya pergi mengunjungi mertuanya dan tidak bisa pulang karena terjebak hujan.
‘’Setelah saya meminta semua penghuni keluar, barulah longsor menimpa rumah,’’ terangnya.
Hampir seluruh bangunan rumahnya rusak parah. Benda berharga mulai dari sepeda motor, televisi, radio, meja kursi, empat lemari, serta alat dan benih pertanian rusak-rusak. ‘’Melihat kerusakan hampir menyeluruh, saya merasa takut sebenarnya kalau tiba-tiba rumah akan roboh,’’ pungkasnya. (mg1/naz)
MAGETAN, Jawa Pos Radar Madiun – Longsor terus terjadi nyaris setiap hari di Magetan. Sabtu (18/2) pukul 00.30, longsor terjadi di Kelurahan/Kecamatan Parang, Magetan. Dua rumah rusak terdampak bencana ini.
‘’Saat kejadian saya sudah tidur, lalu terbangun saat ada teriakan terjadi longsor,’’ kata Wagimin, 64, pemilik rumah di atas tebing yang longsor.
Tebing di tepi rumah Wagimin longsor menimpa rumah Parmin, 50. Saat kejadian, Parmin sedang menikmati kopinya di rumah. Awalnya dia mendengar suara gemuruh.
Dengan sigap Parmin langsung berteriak membangunkan seluruh penghuni rumah untuk keluar menyelamatkan diri. Total penghuni rumah ada delapan orang, namun saat kejadian, anak sulung, menantu dan cucunya pergi mengunjungi mertuanya dan tidak bisa pulang karena terjebak hujan.
‘’Setelah saya meminta semua penghuni keluar, barulah longsor menimpa rumah,’’ terangnya.
Hampir seluruh bangunan rumahnya rusak parah. Benda berharga mulai dari sepeda motor, televisi, radio, meja kursi, empat lemari, serta alat dan benih pertanian rusak-rusak. ‘’Melihat kerusakan hampir menyeluruh, saya merasa takut sebenarnya kalau tiba-tiba rumah akan roboh,’’ pungkasnya. (mg1/naz)
