MAGETAN, Jawa Pos Radar Madiun – Menjelang Ramadan, petani bunga mawar semringah. Seperti yang dialami Karni warga Desa Sidomulyo, Sidorejo. ”Permintaan pembeli terus meningkat,” katanya kemarin (19/3).
Karni mengungkapkan, harga normal bunga mawar Rp 25 ribu per wadah ukuran sekitar 1,5 kilogram. Belakangan, dia mendapat harga berlipat-lipat. Ya, semakin mendekati bulan puasa, harga semakin tinggi. Untuk ukuran yang sama, dia bisa mengantongi duit mulai Rp 150-170 ribu. ”Saya yakin pasti naik lagi, tahun lalu puncaknya per bakul bambu mencapai Rp 500 ribu,’’ ujarnya.
Keputusan Karni bertani bunga mawar di lahan seluas sekitar 1,5 hektare tak meleset. Tersebab merasa sudah kurang tenaga karena usia, dia malah menuai buah manisnya. ‘’Saya beralih dari bertani sayuran ke mawar sudah sejak satu tahun yang lalu,’’ ungkapnya.
Sedikit berbagi ilmu, Karni biasa memangkas tanamannya sebulan sebelum mendekati bulan puasa. Dengan begitu, bunga yang bermekaran semakin banyak. ”Keuntungan per bulan bisa mencapai puluhan juta,” pungkasnya. (mg1/den)