MAGETAN, Jawa Pos Radar Madiun – Cekrek! Dengan kamera digital single-lens reflex (DSLR) miliknya, Heri Sugiarto memotret sepasang wisatawan yang berkunjung ke Telaga Sarangan, Senin (16/5) lalu.
Usai memotret, dia mencari tempat untuk mengeluarkan portable printer yang dia bawa ke mana-mana. Hasil fotonya langsung dicetak saat itu juga menggunakan printer tersebut. ‘’Kalau dicetak, per lembar Rp 15 ribu,’’ kata warga Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, itu.
Heri sehari-hari menawarkan jasa foto keliling di Sarangan. Tak tanggung-tanggung, dia sudah berkecimpung di usaha itu sejak 36 tahun lalu. Sejak lulus SMA hingga kini memiliki dua anak. ‘’Bisa dibilang mulai sepuluh tahun terakhir ini minat wisatawan terhadap jasa foto keliling terus menurun,’’ ujarnya.
Pada 2000-an silam, setiap akhir pekan Heri bisa mendapat sekitar 40 sampai 70 pelanggan. Sekarang tak lebih dari 20 orang. Di hari biasa lebih miris. Kadang tak ada pelanggan sama sekali. ‘’Sebagian dari kami tetap bertahan karena tidak punya pilihan lain,’’ ungkapnya.
Kini wisatawan dapat memotret sesuka hati menggunakan smartphone mereka. Kameranya pun nyaris sama canggihnya dengan DSLR yang dibawa Heri. Tak heran, jumlah fotografer keliling terus berkurang. Dari semula 40 orang kini tinggal 20 orang. ‘’Harus pintar-pintar menawarkan kepada wisatawan,’’ tutur pria yang memang hobi memotret sejak remaja itu. (mg1/c1/naz)