MAGETAN, Jawa Pos Radar Magetan – Jalur kereta api di wilayah Barat kembali memakan korban. Kemarin dini hari (22/11), ditemukan jasad pria di tepi rel masuk Desa Jonggrang, Kecamatan Barat. Jasad John Doe (pria tak dikenal) itu diduga tersambar KA Brawijaya. ‘’Apakah sengaja bunuh diri atau tertabrak saat menyeberang, belum dapat dipastikan,’’ kata Kapolsek Barat AKP Ruwajianto.
Polisi mendapat laporan sekitar pukul 01.00. Saat didatangi di TKP, John Doe ditemukan sudah tergeletak bersimbah darah di tepi rel. Pria tersebut mengenakan kaus bewarna ungu dan celana pendek hitam. Juga ditemukan kain batik cokelat tak jauh dari jasadnya. ‘’Tidak ada kartu identitas apa pun,’’ ujarnya.
Menurut keterangan yang dihimpun, tak lama sebelumnya melintas KA Brawijaya dari arah Ngawi menuju Madiun. Polisi sulit mengungkap usia John Doe lantaran wajah korban sudah tak dapat dikenali. ‘’Bisa jadi tumburan depan, diduga berjalan menghadap kereta,’’ beber Kapolsek.
Usai menggelar olah TKP, jasad John Doe lantas dievakuasi ke RSUD dr Sayidiman. Ruwajianto meminta siapa pun yang merasa kehilangan keluarganya agar melapor ke polisi. ‘’Jika ada yang merasa kehilangan dengan ciri-ciri tersebut, bisa segera melapor kepada kami,’’ pungkasnya. (mg5/c1/naz/her)
MAGETAN, Jawa Pos Radar Magetan – Jalur kereta api di wilayah Barat kembali memakan korban. Kemarin dini hari (22/11), ditemukan jasad pria di tepi rel masuk Desa Jonggrang, Kecamatan Barat. Jasad John Doe (pria tak dikenal) itu diduga tersambar KA Brawijaya. ‘’Apakah sengaja bunuh diri atau tertabrak saat menyeberang, belum dapat dipastikan,’’ kata Kapolsek Barat AKP Ruwajianto.
Polisi mendapat laporan sekitar pukul 01.00. Saat didatangi di TKP, John Doe ditemukan sudah tergeletak bersimbah darah di tepi rel. Pria tersebut mengenakan kaus bewarna ungu dan celana pendek hitam. Juga ditemukan kain batik cokelat tak jauh dari jasadnya. ‘’Tidak ada kartu identitas apa pun,’’ ujarnya.
Menurut keterangan yang dihimpun, tak lama sebelumnya melintas KA Brawijaya dari arah Ngawi menuju Madiun. Polisi sulit mengungkap usia John Doe lantaran wajah korban sudah tak dapat dikenali. ‘’Bisa jadi tumburan depan, diduga berjalan menghadap kereta,’’ beber Kapolsek.
Usai menggelar olah TKP, jasad John Doe lantas dievakuasi ke RSUD dr Sayidiman. Ruwajianto meminta siapa pun yang merasa kehilangan keluarganya agar melapor ke polisi. ‘’Jika ada yang merasa kehilangan dengan ciri-ciri tersebut, bisa segera melapor kepada kami,’’ pungkasnya. (mg5/c1/naz/her)
