MAGETAN, Jawa Pos Radar Madiun – Bazar takjil di Plaosan coba ditata. Yang semula bejibun di area terminal setempat, kini digeser ke area parkir Taman Refugia. ‘’Di terminal kurang efektif, bus susah parkir saat ada bazar takjil,’’ kata Kepala Dinas Tenaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Ketahanan Pangan (DTPHPKP) Magetan Uswatun Chasanah kemarin (25/3).
Beberapa tahun terakhir, area terminal dijadikan lokasi bazar takjil saat Ramadan. Naga-naganya, hal tersebut dinilai semrawut. Alhasil, puluhan pedagang dipindah. ‘’Ada sekitar 54 pedagang yang dipindah,’’ ungkap Ana, sapaan Uswatun Chasanah.
Penataan bazar takjil membuat khawatir kalangan pedagang. Seperti yang dirasakan Karno. Dia waswas pemindahan tersebut berujung sepi pembeli. ‘’Semoga banyak pembeli datang, bukan malah takut masuk Refugia karena bayar parkir,’’ ungkap Karno.
Diah Marsya, pendata bazar takjil, tersedia 27 tenda di Refugia. Per tenda digunakan dua pedagang. ‘’Tiap pedagang bayar Rp 5 ribu per hari untuk biaya kebersihan, listrik, dan takjil masjid,’’ ujarnya. (mg1/den)