MAGETAN, Jawa Pos Radar Magetan – Jumlah pengajar di Magetan jauh dari kata ideal. Setiap bulan, setidaknya 25 guru memasuki masa pensiun. Bahkan, pada 2024, jumlah guru yang pensiun diprediksi ada seribu. ‘’Antara rekrutmen dan jumlah yang pensiun tidak seimbang,’’ kata Bupati Magetan Suprawoto, Jumat (26/11).
Kang Woto –sapaan Suprawoto- acap dibikin pusing setiap membaca berkas pensiun guru. Setiap bulan mejanya tak pernah sepi surat yang isinya guru memasuki masa purnatugas. Di sisi lain, rekrutmen kerap tak maksimal. ‘’Setiap tanda tangan, saya selalu berpikir. Ini siapa yang nanti akan menggantikan,’’ ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Magetan Suwata tak menampik kondisi tersebut. Banyak guru pensiun nyaris bersamaan lantaran dulu rekrutmen dilakukan besar-besaran. Masalah itu coba diselesaikan lewat rekrutmen CASN. ‘’Setelah rekrutmen tahun ini, kami langsung siapkan untuk tahun depan,’’ ujarnya.
Lantaran jumlah guru terus menyusut, banyak posisi kepala sekolah yang kosong. Suwata menyebut, saat ini ada 80 SD yang tak dipimpin kepala definitif. Proses menggodok guru menjadi kepala sekolah juga tak gampang. Pun butuh waktu panjang lantaran harus melalui seleksi dan sederet pelatihan. ‘’Tahun ini ada 60 calon,’’ sebutnya. (mg5/c1/naz)