29.4 C
Madiun
Monday, March 20, 2023

Pemkab Magetan Seriusi Budidaya Maggot, Rencana Gandeng PT Bio Cycle Indo

MAGETAN, Jawa Pos Radar Madiun – Tak ingin setengah–setengah mengurai permasalahan sampah pasar, Pemkab Magetan tengah menjajaki kerja sama budi daya maggot dengan pihak ketiga. Hubungan simbiosis mutualisme itu juga berkolaborasi dengan Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

Daerah itu lebih awal merencanakan pengelolaan sampah berskala industri memanfaatkan belatung yang muncul dari tumpukan sampah.  ‘’MoU dan PKS-nya (Kabupaten Lima Puluh Kota) hampir final,’’ kata Bupati Magetan Suprawoto.

Rencana pemkab menggandeng PT Bio Cycle Indo untuk budi daya maggot telah didengar legislatif. Wakil Ketua DPRD Magetan Pangajoman menilai kabupaten ini perlu menjalankan proyek itu. Sebab, sampah merupakan persoalan sosial dan multidimensi. Di sisi lain, PT Bio Cycle Indo merupakan perusahan global yang mengekspor hasil budi daya maggot.

Baca Juga :  Ulat Jati Serbu Desa Baleasri, Apa Penyebabnya?

Hasil budi daya maggot dengan investor cukup bagus. Pun, solusi konkret mengatasi persoalan sampah. ‘’Jika hanya menggunakan sanitary landfill kurang efisien karena nyatanya sampah masih menjadi problem,’’ ujarnya.

Tempat budi daya maggot rencananya di Desa Botok, Karas. Satu lokasi dengan calon tempat pembuangan akhir (TPA) yang baru. Investor disebut telah mengecek lokasinya. Seandainya kerja sama gol, PT Bio Cycle Indo akan berinvestasi Rp 40 miliar. “Proyek ini akan dibahas bersama instansi terkait dan komisi yang membidangi,” tandaa Pangajoman. (mg1/cor)

MAGETAN, Jawa Pos Radar Madiun – Tak ingin setengah–setengah mengurai permasalahan sampah pasar, Pemkab Magetan tengah menjajaki kerja sama budi daya maggot dengan pihak ketiga. Hubungan simbiosis mutualisme itu juga berkolaborasi dengan Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

Daerah itu lebih awal merencanakan pengelolaan sampah berskala industri memanfaatkan belatung yang muncul dari tumpukan sampah.  ‘’MoU dan PKS-nya (Kabupaten Lima Puluh Kota) hampir final,’’ kata Bupati Magetan Suprawoto.

Rencana pemkab menggandeng PT Bio Cycle Indo untuk budi daya maggot telah didengar legislatif. Wakil Ketua DPRD Magetan Pangajoman menilai kabupaten ini perlu menjalankan proyek itu. Sebab, sampah merupakan persoalan sosial dan multidimensi. Di sisi lain, PT Bio Cycle Indo merupakan perusahan global yang mengekspor hasil budi daya maggot.

Baca Juga :  Pasien Positif Asal Magetan Bertambah Tiga

Hasil budi daya maggot dengan investor cukup bagus. Pun, solusi konkret mengatasi persoalan sampah. ‘’Jika hanya menggunakan sanitary landfill kurang efisien karena nyatanya sampah masih menjadi problem,’’ ujarnya.

Tempat budi daya maggot rencananya di Desa Botok, Karas. Satu lokasi dengan calon tempat pembuangan akhir (TPA) yang baru. Investor disebut telah mengecek lokasinya. Seandainya kerja sama gol, PT Bio Cycle Indo akan berinvestasi Rp 40 miliar. “Proyek ini akan dibahas bersama instansi terkait dan komisi yang membidangi,” tandaa Pangajoman. (mg1/cor)

Most Read

Artikel Terbaru