23.1 C
Madiun
Monday, June 5, 2023

Wabah Cikungunya Serang Warga Baron

MAGETAN, Jawa Pos Radar Madiun – Desa Baron, Kecamatan/Kabupaten Magetan, diserang wabah penyakit cikungunya. Dari catatan kepala desa (kades) setempat, sedikitnya 28 warga terpapar penyakit bergejala demam tinggi dan sakit pada persendian itu. Terhitung Januari hingga akhir bulan ini. ‘’Juga ada tiga kasus DBD (demam berdarah dengue, Red),’’ kata Kades Baron Sunoto kemarin (27/2).

Sunoto mengungkapkan, 18 warga RW 01 dan 04 terjangkit cikungunya pertengahan Januari lalu. Bulan berikutnya lebih dari 10 kasus di RW 02. Dirinya memastikan warganya terkena cikungunya karena hasil diagnosis dokter. Peristiwa itu lantas disampaikan ke dinas kesehatan (dinkes) sekaligus meminta pengasapan. Sayangnya, laporan tidak kunjung direspons hingga akhirnya meneruskan informasi itu ke DPRD. ‘’Hari ini (kemarin, Red) fogging dilakukan,’’ ujarnya.

Tim dinkes melakukan pengasapan di RW 02. Kegiatan itu dipantau langsung Ketua DPRD Magetan Sujatno. Legislator PDI Perjuangan itu menyempatkan waktu mendatangi rumah penyintas cikungunya yang baru pulang opname dari rumah sakit. ‘’Saya memberikan motivasi dan dukungan untuk kesembuhan,’’ ucapnya.

Baca Juga :  Libur Nataru, Tingkat Okupansi Hotel di Magetan Lebih dari 90 Persen

Sujatno meminta dinkes segera menindaklanjuti laporan cikungunya dari warga. Penanganan yang cepat dan serius dapat mencegah wabah meluas. Dinkes juga diminta meningkatkan sosialisasi dan edukasi ke wilayah lainnya. ‘’Jangan hanya di wilayah RT atau RW yang terjangkit cikungunya,’’ tuturnya.

Sementara, Agoes Yudi Purnomo, subkoordinator pencegahan dan pengendalian penyakit menular Dinkes Magetan, menjelaskan bahwa laporan kades Baron kala itu dalam proses kroscek. Tujuannya memastikan wilayahnya benar-benar terdapat kasus cikungunya. ‘’Karena fogging tidak bisa asal-asalan,’’ ucapnya.

Erfin Wahyuningrum, petugas kesehatan Puskesmas Candirejo, mengatakan bahwa laporan telah ditindaklanjuti pengecekan. Namun, dalam proses pengambilan sampel, warga yang disebut positif cikungunya ternyata negatif. Selain itu, kebanyakan warga langsung mendatangi dokter tanpa berobat ke puskesmas terlebih dulu. ‘’Karena itu fogging tidak segera dilakukan,’’ ujarnya sembari menyebut Desa Baron masuk wilayah pelayanan kesehatan Puskesmas Candirejo. (mg1/cor)

MAGETAN, Jawa Pos Radar Madiun – Desa Baron, Kecamatan/Kabupaten Magetan, diserang wabah penyakit cikungunya. Dari catatan kepala desa (kades) setempat, sedikitnya 28 warga terpapar penyakit bergejala demam tinggi dan sakit pada persendian itu. Terhitung Januari hingga akhir bulan ini. ‘’Juga ada tiga kasus DBD (demam berdarah dengue, Red),’’ kata Kades Baron Sunoto kemarin (27/2).

Sunoto mengungkapkan, 18 warga RW 01 dan 04 terjangkit cikungunya pertengahan Januari lalu. Bulan berikutnya lebih dari 10 kasus di RW 02. Dirinya memastikan warganya terkena cikungunya karena hasil diagnosis dokter. Peristiwa itu lantas disampaikan ke dinas kesehatan (dinkes) sekaligus meminta pengasapan. Sayangnya, laporan tidak kunjung direspons hingga akhirnya meneruskan informasi itu ke DPRD. ‘’Hari ini (kemarin, Red) fogging dilakukan,’’ ujarnya.

Tim dinkes melakukan pengasapan di RW 02. Kegiatan itu dipantau langsung Ketua DPRD Magetan Sujatno. Legislator PDI Perjuangan itu menyempatkan waktu mendatangi rumah penyintas cikungunya yang baru pulang opname dari rumah sakit. ‘’Saya memberikan motivasi dan dukungan untuk kesembuhan,’’ ucapnya.

Baca Juga :  Identitas Mr X Masih Misterius

Sujatno meminta dinkes segera menindaklanjuti laporan cikungunya dari warga. Penanganan yang cepat dan serius dapat mencegah wabah meluas. Dinkes juga diminta meningkatkan sosialisasi dan edukasi ke wilayah lainnya. ‘’Jangan hanya di wilayah RT atau RW yang terjangkit cikungunya,’’ tuturnya.

Sementara, Agoes Yudi Purnomo, subkoordinator pencegahan dan pengendalian penyakit menular Dinkes Magetan, menjelaskan bahwa laporan kades Baron kala itu dalam proses kroscek. Tujuannya memastikan wilayahnya benar-benar terdapat kasus cikungunya. ‘’Karena fogging tidak bisa asal-asalan,’’ ucapnya.

Erfin Wahyuningrum, petugas kesehatan Puskesmas Candirejo, mengatakan bahwa laporan telah ditindaklanjuti pengecekan. Namun, dalam proses pengambilan sampel, warga yang disebut positif cikungunya ternyata negatif. Selain itu, kebanyakan warga langsung mendatangi dokter tanpa berobat ke puskesmas terlebih dulu. ‘’Karena itu fogging tidak segera dilakukan,’’ ujarnya sembari menyebut Desa Baron masuk wilayah pelayanan kesehatan Puskesmas Candirejo. (mg1/cor)

Terpopuler

Artikel Terbaru