MAGETAN, Jawa Pos Radar Magetan – Pasar Produk Unggulan (PPU) Maospati rupanya dipandang seksi oleh sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD). Sebelumnya sudah ada dua OPD yang mengusulkan ide face-off aset seluas delapan ribu meter persegi itu. Belakangan, badan kesatuan bangsa dan politik (bakesbangpol) urun ide mengubah PPU jadi pusat kuliner. ‘’Pengelolaannya bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT),’’ kata Kabid Kewaspadaan Nasional Bakesbangpol Magetan Dandun Widya Kusuma, Sabtu (27/11).
Pusat kuliner itu diusulkan bernama Warung NKRI. Pusat kuliner akan memfasilitasi para eks narapidana terorisme (napiter) beserta keluarga mereka dalam menata hidup kembali di tengah masyarakat. Harapannya, perekonomian mereka bisa bangkit. ‘’Kami masih menunggu perkembangan usulan ini,’’ ujarnya.
Warung NKRI, kata Dandun, menduplikasi Kawasan Khusus Terpadu Nusantara (KKTN) di Malang atau Lamongan. KKTN merupakan jembatan bagi napiter dan keluarganya untuk bisa berbaur kembali di tengah masyarakat dan menyambung hidup.
Bakesbangpol sudah menjalin komunikasi dengan BNPT dalam menyusun rencana alih fungsi PPU. Lantaran melibatkan pemerintah pusat, Dandun belum mengetahui akan seperti apa teknis pengelolaannya nanti. ‘’Apakah dikelola pusat atau daerah, masih menunggu petunjuk lebih lanjut. Kami masih terus berkoordinasi dengan pemprov dan pusat,’’ paparnya.
Sebelum bakesbangpol, ada dua OPD yang usul ide face-off PPU. Pertama dinas perumahan dan kawasan permukiman (disperkim) yang ingin mengubah wajah PPU menjadi ruang terbuka hijau (RTH). Kedua, dinas perindustrian dan perdagangan (disperindag) yang usul tetap mempertahankan PPU sebagai pusat perniagaan. ‘’Keputusannya nanti bagaimana, kami ikut apa kata pimpinan,’’ pungkasnya. (mg5/c1/naz/her)