MAGETAN, Jawa Pos Radar Madiun – Jalan hidup Bekti Laksono, 22, sungguh tragis. Pemuda asal Desa Milangasri, Kecamatan Panekan, itu ditemukan tewas gantung diri di rumah neneknya kemarin (28/4). Belum diketahui alasan Bekti mengakhiri hidup pada lima hari jelang Lebaran (H-5) itu. ‘’Kami masih mendalami motifnya,’’ kata Kapolsek Panekan AKP Iin Pelangi.
Insiden itu kali pertama diketahui oleh Mohamad Hamdhan Khanafi, 24, dan Indra Gunawan, 15, pukul 11.30 kemarin. Kedua saudara Bekti itu semula berusaha mencari-cari Bekti. Pencarian sampai ke rumah Sutirah, sang nenek. Rumah Bekti dan neneknya hanya berjarak 200 meter. ‘’Ditemukan di dapur,’’ ujarnya.
Betapa terkejutnya Hamdhan dan Indra mendapati Bekti ditemukan dalam kondisi tergantung. Lehernya terlilit sarung yang dikaitkan di langit-langit dapur. ‘’Kedua saksi berusaha menolong dengan memotong sarung,’’ ungkap Iin.
Warga berupaya membawa Bekti ke IGD RSUD dr Sayidiman. Namun, saat diperiksa tim dokter, korban sudah tak bernyawa. Dia diduga tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Menurut informasi, Bekti diduga sempat mengirim pesan kepada salah satu dari kedua saudaranya itu sebelum ditemukan menggantung. Terkait hal itu, Iin belum dapat memastikan. Berdasar hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. ‘’Pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah,’’ pungkasnya. (tr1/c1/naz)