MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun – Kemacetan tak terhindarkan di Jalan Raya Madiun-Ponorogo, tepatnya di ruas Jatisari, Geger. Itu terjadi sejak Selasa (29/3) lalu. Menyusul pelaksanaan program survei kajian bumi (SKB) di lokasi tersebut. Diperkirakan selesai dua hingga tiga hari ke depan.
Survei tersebut menggunakan lima unit mobil vibroseis berukuran jumbo. Sehingga, petugas dinas perhubungan (dishub) dan satlantas polres setempat memberlakukan sistem buka-tutup untuk merekayasa arus lalu lintas (lalin).
Antrean kendaraan yang terjebak kemacetan mengular hingga satu kilometer. Apalagi, menjelang Ramadan kepadatan lalin relatif bertambah. ‘’Kami hanya melaksanakan tugas mengamankan arus lalu lintas. Sedangkan penyelenggara kegiatan ini Pertamina,’’ kata Kabid Satlantas Dishub Kabupaten Madiun Aksin Muharom kemarin (31/3).
Aksin menyebutkan, pelaksanaan SKB pada waktu jam kerja. Sehingga, banyak kendaraan lalu-lalang saat mobil vibroseis bekerja. Akibatnya terjadi kemacetan panjang. ‘’Kami sangat mendukung kegiatan ini hingga selesai pelaksanaannya,’’ ujarnya.
Survei yang dilaksanakan PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak perusahaan PT Pertamina, itu akan melalui wilayah tiga kecamatan di Kabupaten Madiun. Yakni, Dolopo, Geger, dan Mejayan. ‘’Survei direncanakan Januari hingga Februari, tapi mobil vibroseis baru selesai dari Jateng,’’ ungkap Senior Manager New Ventures Domestic PT PHE Anton Darmawan.
Penelitian kebumian untuk mengetahui serta meneliti lapisan di bawah permukaan. Mobil-mobil vibroseis warna putih itu berjalan perlahan dari arah Kota Madiun menuju Dolopo. Berhenti di beberapa titik yang sebelumnya sudah diukur tim dari Pertamina untuk melakukan survei. (tr2/c1/sat/her)