26.9 C
Madiun
Sunday, June 11, 2023

KTNA Minta Pupuk Organik Tetap Bersubsidi

MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun – Petani di Kabupaten Madiun sambat perihal pupuk bersubsidi. Baik jenis maupun kualitasnya. ‘’Kualitas pupuk bersubsidi itu berbeda dengan yang nonsubsidi,’’ kata Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Madiun Suharno kemarin (1/4).

Menurut dia, kualitas pupuk bersubsidi dengan nonsubsidi dapat dilihat dari pemakaian. Yakni, antara petani biasa dengan petani perusahaan. Dia menilai, padi milik perusahaan lebih bagus karena menggunakan pupuk nonsubsidi.

Pun, minim risiko gagal panen. ‘’Yang pakai pupuk nonsubsidi sukses, hasil panen lebih banyak. Beda dengan petani biasa yang menggunakan pupuk bersubsidi,’’ ujarnya.

Selain soal kualitas, KTNA juga mengeluhkan ketentuan jenis pupuk bersubsidi. Terutama terkait penghapusan subsidi pupuk organik. Menurut dia, hal tersebut bakal amat merugikan petani. ‘’Petani tetap butuh organik. Kalau pakai pupuk kimia terus tanah bisa rusak,’’ ungkapnya.

Baca Juga :  Banyak Sekolah di Kabupaten Madiun Menumpang ABNK, DPRD: Yang Penting Lancar

Pihaknya berharap ada kebijakan baru dari pemerintah terkait pupuk bersubsidi. Baik kualitas maupun jenis pupuk. ‘’Sangat sedikit petani yang bisa mengelola pupuk organik secara mandiri. Selain itu juga terkendala tenaga, sekarang cari orang untuk kerja di sawah sulitnya minta ampun,’’ pungkasnya. (den/sat)

MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun – Petani di Kabupaten Madiun sambat perihal pupuk bersubsidi. Baik jenis maupun kualitasnya. ‘’Kualitas pupuk bersubsidi itu berbeda dengan yang nonsubsidi,’’ kata Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Madiun Suharno kemarin (1/4).

Menurut dia, kualitas pupuk bersubsidi dengan nonsubsidi dapat dilihat dari pemakaian. Yakni, antara petani biasa dengan petani perusahaan. Dia menilai, padi milik perusahaan lebih bagus karena menggunakan pupuk nonsubsidi.

Pun, minim risiko gagal panen. ‘’Yang pakai pupuk nonsubsidi sukses, hasil panen lebih banyak. Beda dengan petani biasa yang menggunakan pupuk bersubsidi,’’ ujarnya.

Selain soal kualitas, KTNA juga mengeluhkan ketentuan jenis pupuk bersubsidi. Terutama terkait penghapusan subsidi pupuk organik. Menurut dia, hal tersebut bakal amat merugikan petani. ‘’Petani tetap butuh organik. Kalau pakai pupuk kimia terus tanah bisa rusak,’’ ungkapnya.

Baca Juga :  Pemkot Madiun Ajukan Klaim Asuransi Gagal Panen Tahap Kedua

Pihaknya berharap ada kebijakan baru dari pemerintah terkait pupuk bersubsidi. Baik kualitas maupun jenis pupuk. ‘’Sangat sedikit petani yang bisa mengelola pupuk organik secara mandiri. Selain itu juga terkendala tenaga, sekarang cari orang untuk kerja di sawah sulitnya minta ampun,’’ pungkasnya. (den/sat)

Terpopuler

Artikel Terbaru