24.4 C
Madiun
Tuesday, March 28, 2023

Nihil Pasien Covid-19, RSL Joglo Dungus Tutup

WUNGU, Jawa Pos Radar Caruban – Rumah Sakit Lapangan (RSL) Joglo Dungus, Wungu, untuk sementara tidak dioperasikan. Rumah sakit khusus untuk menangani pasien Covid-19 bentukan Pemprov Jatim itu tutup. ‘’Sudah sebulan ini tidak operasional,’’ kata Koordinator Umum RSL Joglo Dungus Muhidin, Kamis (2/12).

Sejak November lalu, RSL Joglo Dungus sudah tidak menerima pasien Covid-19. Penyebabnya, pertama, tidak ada pasien Covid-19. ‘’Oktober masih ada beberapa pasien. Itu jadi pembahasan di provinsi, kemudian dapat rekomendasi untuk tutup,’’ ujarnya.

Kedua, keberadaan RSL Joglo Dungus sebagai penopang rumah sakit rujukan di sejumlah daerah. Saat ini situasi Covid-19 di Madiun Raya juga terus membaik. Sehingga, rumah sakit rujukan di daerah masih mampu menampung pasien. ‘’RSL ditutup juga untuk menghemat pengeluaran,’’ tutur Muhidin.

Baca Juga :  Pj Bupati Janji Akhiri Krisis Tawangrejo

Sebenarnya, lanjut Muhidin, anggaran RSL tersedia sampai akhir 2021. Karena mulai November tutup, anggaran untuk dua bulan Rp 964 juta dapat dihemat. Duit tersebut untuk honor relawan tenaga kesehatan (nakes). Sebab, relawan nakes dikontrak per bulan. ‘’Yang masih berjalan saat ini sekuriti dan cleaning service, karena mereka dikontrak sampai akhir tahun,’’ jelasnya.

Saat masih beroperasi, terdapat 60 relawan nakes di RSL Joglo Dungus. Terdiri dari dokter, perawat, petugas rekam medis, analis laboratorium, dan fisioterapi. Mereka dinonaktifkan bersamaan penghentian operasional RSL November lalu. ‘’Saat ini kegiatan di RSL adalah perawatan aset. Tahun depan menunggu petunjuk lebih lanjut dari pemprov,’’ ungkapnya. (den/c1/sat/her)

WUNGU, Jawa Pos Radar Caruban – Rumah Sakit Lapangan (RSL) Joglo Dungus, Wungu, untuk sementara tidak dioperasikan. Rumah sakit khusus untuk menangani pasien Covid-19 bentukan Pemprov Jatim itu tutup. ‘’Sudah sebulan ini tidak operasional,’’ kata Koordinator Umum RSL Joglo Dungus Muhidin, Kamis (2/12).

Sejak November lalu, RSL Joglo Dungus sudah tidak menerima pasien Covid-19. Penyebabnya, pertama, tidak ada pasien Covid-19. ‘’Oktober masih ada beberapa pasien. Itu jadi pembahasan di provinsi, kemudian dapat rekomendasi untuk tutup,’’ ujarnya.

Kedua, keberadaan RSL Joglo Dungus sebagai penopang rumah sakit rujukan di sejumlah daerah. Saat ini situasi Covid-19 di Madiun Raya juga terus membaik. Sehingga, rumah sakit rujukan di daerah masih mampu menampung pasien. ‘’RSL ditutup juga untuk menghemat pengeluaran,’’ tutur Muhidin.

Baca Juga :  Mutasi Pejabat Pemkab Madiun, 18 Dilantik eh 14 Jabatan Masih Kosong

Sebenarnya, lanjut Muhidin, anggaran RSL tersedia sampai akhir 2021. Karena mulai November tutup, anggaran untuk dua bulan Rp 964 juta dapat dihemat. Duit tersebut untuk honor relawan tenaga kesehatan (nakes). Sebab, relawan nakes dikontrak per bulan. ‘’Yang masih berjalan saat ini sekuriti dan cleaning service, karena mereka dikontrak sampai akhir tahun,’’ jelasnya.

Saat masih beroperasi, terdapat 60 relawan nakes di RSL Joglo Dungus. Terdiri dari dokter, perawat, petugas rekam medis, analis laboratorium, dan fisioterapi. Mereka dinonaktifkan bersamaan penghentian operasional RSL November lalu. ‘’Saat ini kegiatan di RSL adalah perawatan aset. Tahun depan menunggu petunjuk lebih lanjut dari pemprov,’’ ungkapnya. (den/c1/sat/her)

Most Read

Artikel Terbaru