MEJAYAN, Jawa Pos Radar Madiun – Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Madiun makin sibuk melayani permintaan darah. Baik darah lengkap maupun trombosit. ‘’Sejak Oktober tahun lalu permintaan mulai naik,’’ kata Kabid Pelayanan Donor PMI Kabupaten Madiun Doni Dwi Setyawan, Jumat (4/2).
Doni mengungkapkan, akhir-akhir ini pihaknya kerap memproses darah lengkap menjadi trombosit. Sebab, request pemisahan itu semakin banyak. Sebulan terakhir, ratusan kantong trombosit ukuran 100 cc diproduksi. ‘’Selama Januari, sehari ada permintaan lima sampai delapan kantong trombosit,’’ ujarnya.
Tak ada asap tanpa api. Permintaan trombosit meningkat karena banyaknya kasus DBD. Serangan penyakit tersebut mengakibatkan trombosit dalam tubuh menurun. ‘’Juga ada permintaan dari Magetan, Ngawi, Ponorogo, tapi mayoritas dari Kabupaten Madiun,’’ ungkap Doni.
Trombosit diproduksi sesuai permintaan. Untuk stok, pihaknya tidak berani memproduksi berlebih. Sebab, masa kedaluwarsa sel darah itu tergolong singkat. Tidak lagi dapat digunakan setelah lima hari pascaproduksi. ‘’Stok trombosit pagi ini (kemarin, Red), ada satu kantong golongan B dan empat kantong O,’’ sebutnya.
Permintaan darah lengkap juga naik. Itu lantaran peningkatan pasien non-Covid di rumah sakit. Sebab, baik permintaan maupun stok darah saat ledakan Covid-19 amat minim. ‘’Stok darah lengkap saat ini, A 50 kantong, B 28, O 30, dan AB hanya satu kantong,’’ jelasnya. (den/c1/sat/her)