SARADAN, Jawa Pos Radar Caruban – Pintu investasi di Kabupaten Madiun terbuka lebar. Investor semakin tergiur menanam modal. Di sisi lain, muncul kekhawatiran terkait kelestarian alam dan lingkungan. ‘’Semua usaha, juga pabrik, menimbulkan dampak,’’ kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Madiun Edy Bintardjo, Sabtu (4/12).
Pun, pemilik modal bebas memilih wilayah sebagai lokasi investasi. Sebab, di setiap kecamatan memiliki kawasan industri. Sehingga, dampak negatif investasi berpotensi terjadi di 15 kecamatan di kabupaten ini. ‘’Sejauh ini kondisi lingkungan dan alam masih baik. Itu sesuai hasil pemeriksaan laboratorium yang telah terverifikasi,’’ ujarnya.
Perusahaan industri berbagai skala bermunculan di Kabupaten Madiun beberapa tahun terakhir. Kendati mayoritas masih kategori aman, Edy menyebut ada beberapa industri yang kurang paham tanggung jawab terhadap lingkungan. Itu terungkap lewat laporan ke DLH setahun dua kali. ‘’Ada yang kurang paham terhadap ketentuan yang berlaku terkait alam. Masalah sudah ditindaklanjuti,’’ jelasnya.
Edy tak menampik investasi di Kabupaten Madiun terus tumbuh beberapa tahun terakhir. Pun, diprediksi bakal lebih subur lagi tahun-tahun berikutnya. Sebab, pemkab saat ini getol menggaet taipan agar sudi berinvestasi. ‘’Terkait industri dan lingkungan alam, sudah ada ketentuan yang mengatur. Harus dipahami dan dilaksanakan. Jangan sampai sudah berdiri, tapi muncul masalah di kemudian hari,’’ ungkapnya. (den/c1/sat/her)