MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun – Penanganan masalah minyak goreng oleh Pemkab Madiun masih sebatas konvensional. Salah satunya lewat operasi pasar (OP). Tak terkecuali ketika migor curah langka usai penetapan harga eceran tertinggi (HET) Rp 14 ribu per liter pertengahan Maret lalu. ‘’Sudah tiga kali OP khusus migor curah,’’ kata Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disperdakop-UM) Kabupaten Madiun Toni Eko Prasetyo, Selasa (5/4).
Toni menyebutkan, tiga kali OP itu menyalurkan 18 ribu kilogram migor curah. Terbaru, OP dilakukan di Pasar Sayur Caruban Rabu (30/3) lalu sebanyak 6.000 kilogram. Sebelumnya, 12 ribu kilogram di Pasar Dolopo dan di Pasar Dungus. Kondisi terkini, masalah harga dan stok migor curah belum terselesaikan. ‘’Kami masih menunggu kuota untuk memastikan ke depan ada operasi pasar lagi atau tidak,’’ ujar Toni. (den/c1/sat/her)